SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Rabu, 01 September 2010

Tumor selaput paru

• Studi Pasien
Petrus (34), sudah beberapa bulan ini menderita sakit yang menusuk dadanya. Apalagi, kalau malam hari tiba
atau cuaca dingin, gejala lain seperti sesak napas juga menyertai penderitaannya. Pria ini adalah pekerja pada sebuah
perusahaan pembutan asbes. Mungkin karena setiap hari ia terus memegang dan mambuat asbes. Mungkin karena
setiap hari ia terus memegang dan membaui asbes, timbul gejala sesak napas alias alergi pada asbes tersebut. Ketika
dikonfirmasi ke dokter , teryata pria dengan satu anak ini menderita tumor pada selaput paru. Dokter juga
menyarankan kalau ingin segera sembuh, ia harus merelakan dirinya keluar dari pekerjaan yang tidak hubungan
dengan asbes pembawa akibat penyakit tersebut.
• Sisi Medis
Berbicara soal penyakit Sakit Paru-paru atau biasa disebut Tumor Cleora, kita harus membedakan antara Tumor
Jaringan Paru dan Kanker Paru. Tumor Jaringan Paru ini amatlah serius buat kita. Tetapi, kalau Tumor Selaput Paru
di Indonesia tidak begitu besar dan belum begitu banyak. Dibeberapa negara lain masalah ini juga bagi orang yang
banyak berhubungan dengan Asbes. Biasanya pengidap Penyakit Tumor Paru ini adalah laki-laki yakni 11:1 juta dan
pada wanita 3 : 1juta. Penyebab utamanya kontak dengan Asbes, gejalanya sesak napas. Diagnosa biasa dilakukan
dengan Rontgen dan melakukan Biopsi. Pengobatan biasa dilakukan bila lokasinya masih terbatas, biasanya
dilakukan dengan bedah atau operasi. Biasanya kalau sudah sembuh, dadanya akan merasa nyaman. Peranan
alternatif disini adalah sebagai cadangan apabila dengan medis yang keberhasilan dan kegagalannya bisa saja terjadi
seperti halnya Studi kasus yang pernah ditangani selama ini.
• Sisi Herbalisme
Jepang atau negara-negara maju, penggunaan eternit atau atap dari asbes sudah dikurangi bahkan pemerintah
menyarankan agar tidak menggunakan asbes sebagai bahan bangunan. Hal ini dikarenakan asbes mengandung
beberapa zat yang berbahaya dan mampu menampung kelembaban udara. Itu sangat merusak pernapasan manusia.
Pada tahun pertama mungkin belum ada gejala. Namun, apabila selama bertahun-tahun berada dibawahnya. Itu bisa
menimbulkan berbagai gejala penyakit terutama pada paru. Beberapa obat-obat tradisional yang disinyalir mampu
manjadi zat pengecut, obat pencahar serta anti peradangan diantaranya:
• Bahan Obat:
1) Daun salam koja (Eugenia polyantha wight) ........................... 1 ons
2) daun galundi ............................................................................ 1 ons
3) Daun keredong ......................................................................... 1 ons
4) Lobak Cina (Raphanus candatus) ............................................ 1 buah
5) Jeruk Purut (Citrus hystriz) ....................................................... 1 buah
• Khasiat Obat :
1) Daun Salam Koja (Eugenia polyantha wight) banyak mengandung zat samak serta minyak terbang yang
banyak berfungsi sebagai anti peradangan
2) Lobak Cina (Raphanus candatus) banyak mengandung zat anti toksin serta mampu meluruhkan dan
membantu menghentikan peradangan.
3) Jeruk Purut (Citrus hystriz) banyak mengandung zat pengecut dan obat Karongensia serta mamperbaiki
rasa.
• Pengolahan Bahan:
Bahan-bahan tumbuhan tersebut kemudian dicuci dengan air keran atau air mengalir hingga bersih. Kemudian
tuangkan lima gelas air bersih atau secukupnya ke dalam panci yang terbuat dari tanah atau email dan jangan
memakai panci dari bahan alumunium, besi, timah atau timbal. Masukkan semua bahan obat ke dalam panci
kemudian direbus hingga masak. Saringlah ramuan yang sudah masak dan dinginkan hingga suam-suam kuku, lalu
siap diminum. Apabila memasaknya berlebih, simpan di lemari es dan jika hendak dikonsumsi, panaskanlah lagi
hingga masak.
• Pantangan :
1) Cabe
2) Kacang panjang
3) Daging kambing
4) Jeroan
5) Hindari kontak dengan asbes
6) Makanan laut
7) Soda
8) Es atau air dingin
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatiannya...