SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Minggu, 26 September 2010

Eksitasi Otot Rangka : A. Pengahantaran Neuromuskular B. Gabungan Eksitasi-KOntraksi Penghantaran Impuls dari Saraf ke Serat Otot Rangka : Hubungan Neuromuskular

Serat otot rangka dipersarafi oleh serat saraf besar dan bermyelin yg berasal dr motoneuron besar pd kornu anterior dr medulla spinalis
Tiap2 serat saraf bercabang bbrp kali dan merangsang dr tiga sampai bbrp ratus serat otot rangka
Ujung2 saraf membuat suatu sambungan yg disebut sambungan neuromuskular, ketika serat otot mendekati pertengahan serat, dan potensial aksi di dalam serat menjalar dlm 2 arah menuju ujung2 serat otot
Penghantaran Impuls dari Saraf ke Serat Otot Rangka : Hubungan Neuromuskular
Serat saraf akan bercabang pd ujungnya utk membentuk suatu kompleks terminal cabang saraf, yg berinvaginasi ke dlm serat otot tetapi terletak di luar membran plasma serat otot ? lempeng akhir motorik (motor end plate)
Invaginasi membran disebut parit sinaps atau palung sinaps, dan ruangan antara terminal dan membran serat disebut celah sinaps.
Celah sinaps lebarnya 20-30nanometer dan terisi oleh suatu lamina basalis, yg mrpk lapisan tipis dgn serat retikular seperti busa yg dapat dilalui oleh cairan ekstraseluler scr difusi
Penghantaran Impuls dari Saraf ke Serat Otot Rangka : Hubungan Neuromuskular
Pd bag.dasar parit tdpt banyak lipatan kecil membran otot yg disebut celah subneural, yg sangat memperluas perm.daerah tempat transmitter bekerja.
Pd terminal akson banyak tdpt mitokondria, utk menyediakan energi, terutama dlm pembentukan bhn transmiter perangsang, yakni asetilkolin.
Asetilkolin akan merangsang serat otot.
Asetilkolin disintesis di dalam sitoplasma bag.terminal.
Matriks lamina basalis dilekati oleh sejumlah besar enzim asetilkolinesterase, yg mampu merusak asetilkolin.
Sekresi Asetilkolin oleh Terminal Saraf
Bila potensial aksi menyebar ke seluruh terminal saraf, maka saluran kalsium bergerbang voltase (suatu struktur yg tdr dr dense bar dengan pertikel protein di setiap sisinya, yg dpt menembus membran) akan terbuka dan sejumlah besar ion kalsium berdifusi ke dlm terminal.
Ion2 kalsium diduga menarik vesikel asetilkolin ke membran saraf yg berdekatan dgn dense bar.
Bbrp vesikel akan bersatu dgn membran saraf dan mengeluarkan asetilkolinnya ke dalam celah sinaptik melalui proses eksositosis
Reseptor Asetikolin
Tdpt banyak reseptor asetilkolin dalam membran otot.
Resepto asetilkolin sbnrnya mrpk saluran ion bergerbang asetilkolin, yg terletak hampir seluruhnya mendekati mulut dr celah subneural yg terletak tepat di bwh daerah dense bar.
Setiap reseptor mrpk kompleks protein besar yg memiliki BM 275.000.
Kompleks ini tdr dr 5 protein subunit : dua protein alfa, dan satu protein beta, delta dan gamma.
Reseptor Asetilkolin
Saluran asetilkolin yg terbuka memiliki diameter sekitar 0,65 nanometer, yg memungkinkan seluruh ion positif yg penting, seperti natrium, kalium dan kalsium dpt bergerak masuk. Sebaliknya ion negatif, seperti ion klorida tdk dpt lewat krn di dlm mulut saluran tdpt muatan negatif yg kuat.
Efek utama dr pembukaan saluran asetilkolin adalah membuat sejumlah besar ion natrium masuk ke dalam serat sehingga terbawa sejumlah besar muatan positif, kemudian menyebabkan terjadi perubahan potensial setempat pd membran serat otot yg disebut potensial lempeng akhir.
Potensial lempeng akhir kemudian menimbulkan suatu potensial aksi pd membran otot lalu menyebabkan kontraksi otot

Penghancuran Asetilkolin
Asetilkolin dihancurkan dgn 2 cara :
Sebagian besar asetilkolin akan dihancurkan oleh enzim asetilkolinesterase yg terlekat pd bag.lamina basalis, yaitu suatu lapisan seperti busa dr jaringan ikat halus yg mengisi ruang sinaptik antara terminal presinaptik dan membran otot postsinaptik.
Sejumlah kecil asetilkolin lainnya akan berdifusi keluar dr ruang sinaptik dan kmdn tdk lagi tersedia utk bekerja membran serat otot
Potensial Lempeng Akhir dan Perangsangan Serat Otot Rangka
Ion2 natrium yg tiba2 masuk ke dalam serat otot ketika sal.asetilkolin terbuka akan menyebabkan potensial membran internal dlm daerah setempat dr lempeng akhir meningkat ke arah positif sebesar 50-75 milivolt ? potensial lempeng akhir
Potensial lempeng akhir kemudian menimbulkan potensial aksi dlm serat otot.


Biologi Molekular Pembentukan dan Pelepasan Asetilkolin
Vesikel kecil, kira2 40 nanometer, dibentuk oleh aparatus Golgi dlm badan sel motoneuron pd medulla spinalis. Vesikel in kmdn diangkut oleh “aliran” aksoplasma melalui inti akson dr badan sel pusat pd medulla spinalis yg terletak di ujung serat saraf.  Kira2 300.000 vesikel2 kecil ini berkumpul di bag.terminal saraf dr sebuah lempeng akhir otot rangka
2.     Asetilkolin disintesis di dalam sitosol serat saraf terminal
3.     Dlm keadaan istirahat, terkadang vesikel bersatu dgn membran perm.terminal dan melepaskan asetilkolin ke dlm parit sinaps ? lempeng akhir miniatur
Biologi Molekular Pembentukan dan Pelepasan Asetilkolin

4. Bila suatu potensial aksi tiba pd terminal saraf, akan membuka banyak saluran kalsium dlm membran terminal sehingga konsentrasi ion kalsium pd terminal meningkat sktr 100 kali lipat. Kmdn terjadi peningkatan laju penggabungan vesikel asetilkolin dgn membran terminal kira2 10.000 kali lipat. Ketika msg2 bergabung, kmdn perm.luarnya robek melewati membran sel ? eksositosis asetilkolin ke dlm celah sinaps.
    Asetilkolin kmdn diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase menjadi ion asetat dan kolin, dan kolin scr aktif diabsorbsi ke terminal saraf utk digunakan kembali dlm pembentukan asetilkolin yg baru.
    Slrh rangkaian ini terjadi dlm waktu 5-10 milidetik

Biologi Molekular Pembentukan dan Pelepasan Asetilkolin
5. Vesikel kemudian ditarik kembali dari membran saraf melalui endositosis.
    Dlm waktu bbrp dtk sesudah potensial aksi selesai, pd membran saraf terminal muncul “terowongan berlapis” yg disebabkan oleh adanya protein kontraktil dr sitosol, khususnya protein klatrin. Dlm wkt kira2 20 dtk, protein2 berkontraksi dan menyebabkan terowongan melepaskan diri ke bag.dalam membran, jadi membentuk vesikel baru. Dlm wkt bbrp dtk kmdn asetilkolin ditransfer ke dalam vesikel ini, dan selanjutnya siap utk msk ke dalam siklus pelepasan asetilkolin yg baru. 
Obat-obat yang Mempengaruhi Penghantaran pada Sambungan Neuromuskular
Obat2 yg merangsang serat otot melalui kerja mirip asetilkolin : metakolin, karbakol, nikotin dll.
    Tetapi obat2 ini tdk dpt dirusak oleh asetilkoliensterase atau dirusak sangat lambat.
Obat2 yg menghambat penghantaran pd sambungan neuromuskular : obat2 kurariform. Obat2 ini dpt mencegah masuknya impuls dr lempeng akhir ke dlm otot dgn cara bersaing dgn asetilkolin dlm menduduki reseptor asetilkolin.
Obat2 yg merangsang sambungan neuromuskular dgn cara inaktivasi asetilkolinesterase : neostigmin, fisostigmin dan diisopropil fluorofosfat.
    ? dapat menimbulkan spasme otot
Miastenia Gravis
:     Menyebabkan kelumpuhan akibat ketidakmampuan sambungan neuromuskular utk menghantarkan sinyal dr serat saraf ke serat otot.
Terjadi kira2 1 dari 20.000 orang
Tdpt anggapan mrpk penyakit autoimun krn pd penderita ini terbentuk antibodi yg melawan saluran ion teraktivasi asetilkolin miliknya sendiri.
Bila cukup parah, penderita dpt meninggal krn paralisis otot pernapasan
Biasanya dpt disembuhkan dgn pemberian neostigmin atau obat2 antikolinesterase lainnya.
Potensial Aksi Otot
Potensial membran istirahat : kira2 -80 sampai -90 milivolt pd serat otot rangka. Sama seperti yg tdpt pd serat saraf besar bermyelin
Lamanya potensial aksi : 1 sampai 5 milidetik pd otot rangka, kira2 5x lbh lama drpd saraf besar bermyelin
Kecepatan penghantaran : 3 sampai 5 meter/detik, kira2 1/8 kecepatan penghantaran pd serat saraf besar bermyelin yg merangsang otot rangka.
Eksitasi - Kontraksi
Utk menimbulkan kontraksi, arus listrik dr potensial aksi harus menembus ke sekitar semua miofibril yg terpisah.
Hal ini terjadi melalui penyebaran potensial aksi sepanjang tubulus transversa (tubulus T) yg menembus seluruh jalan melalui serat otot dr satu sisi ke sisi lain
Kemudian potensial aksi tubulus T menyebabkan retikulum sarkoplasmik melepaskan ion2 kalsium ke semua miofibril dan menimbulkan kontraksi

Eksitasi-Kontraksi
Setelah ion2 kalsium dikeluarkan dr tubulus sarkoplasmik dan telah berdifusi ke miofibril, kontraksi otot akan terus berlangsung selama konsentrasi ion kalsium dlm cairan miofibril tetap tinggi.
Sebuah pompa kalsium yg terus menerus aktif, yg terletak pd dinding retikulum sarkoplasmik, akan memompa ion2 kalsium keluar dr miofibril kembali ke dalam retikulum sarkoplasmik.
Sehingga, konsentrasi ion kalsium dlm miofibril tetap pd derajat sangat rendah, kecuali sesaat setelah potensial aksi.

Referensi
Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

KONTRAKSI OTOT RANGKA

Anatomi Fisiologi Otot Rangka
± 40 % dr slrh tubuh adlh otot rangka
Semua otot rangka dibentuk oleh sejumlah serat otot dgn diameter berkisar 10-18 mikrometer
Pd sebagian besar otot, serat-seratnya membentang di seluruh panjang otot

Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Sarkolema
Mrpk membran sel dr serat otot
Sarkolema tdr dr membran sel yg sebenarnya yg disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar yg tdr dr satu lapisan tipis bahan polisakarida yg mengandung sejumlah serat kolagen tipis
Pd ujung serat otot, lap.perm.sarkolema tsb bersatu dgn serat tendon, kmdn serat tendon berkumpul utk menjadi berkas yg membentuk tendon otot dan selanjutnya menyisip ke dalam tulang
Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Setiap serat otot mengandung bbrp ratus sampai bbrp ribu miofibril
Setiap miofibril, yg terletak berdampingan, memiliki sktr 1500 filamen miosin dan 3000 filamen aktin, yg mrpk molekul protein polimer besar yg bertanggung jawab utk kontraksi otot
Filamen miosin dan aktin sebagian saling bertautan sehingga menyebabkan miofibril memiliki pita terang dan gelap berselang-seling

Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Pita I :
Mrpk pita terang yg hanya mengandung filamen aktin
Bersifat isotropik thdp cahaya yg dipolarisasikan
Pita A :
Mrpk pita-pita gelap yg mengandung filamen miosin, serta ujung2 filamen aktin tempat mereka menumpang tindih miosin
Bersifat anisotropik thdp cahaya yg dipolarisasikan
Jembatan penyeberangan:
Mrpk penonjolan2 kecil dr samping filamen miosin, di sepanjang seluruh perm.filamen kecuali bag.tengah
Interaksi antara jembatan penyeberangan dgn filamen aktin menyebabkan kontraksi

Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Lempeng Z :
Tdr dr protein filamentosa, berbeda dr filamen aktin dan miosin, berjalan menyilang melewati miofibril dan juga menyilang dr satu miofibril ke miofibril lainnya, melekatkan miofibril satu dgn yg lain di sepanjang serat otot
Sarkomer
Bagian miofibril (atau seluruh serat otot) yg terletak antara dua lempeng Z yg berurutan
Bila serat otot dlm keadaan normal, panjang sarkomer dlm keadaan istirahat teregang penuh kira2 dua mikrometer. Pd ukuran ini, sarkomer mampu menimbulkan daya kontraksi paling besar

Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Sarkoplasma
Miofibril2 terpendam dlm serat otot di dlm suatu matriks yg disebut sarkoplasma
Mengandung kalium, magnesium, fosfat, enzim2 protein, serta mitokondria dlm jml bnyk. Mitokondria membentuk adenosin trifosfat (ATP) sbg sumber energi utk otot yg berkontraksi
Anatomi Fisiologi Otot Rangka
Retikulum Sarkoplasmik
Mrpk retikulum endoplasma di dlm sarkoplasma
Semakin cepat kontraksi suatu otot, maka semakin banyak retikulum sarkoplasmik, yg menunjukkan bahwa struktur ini penting utk menimbulkan kontraksi otot yg cepat
Mekanisme Umum Kontraksi Otot
Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serat otot
Pd setiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin dlm jumlah sedikit
Asetilkolin bekerja pd area setempat, pd membran serat otot, utk membuka bnyk saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul2 protein dlm membran serat otot
Mekanisme Umum Kontraksi Otot
4. Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium utk mengalir ke bagian dalam membran serat otot pd titik terminal saraf ? timbul potensial aksi dlm serat otot
5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot dgn cara yg sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran saraf
Mekanisme Umum Kontraksi Otot
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot, berjalan scr dalam di dalam serat otot, pd tempat dimana potensial aksi menyebabkan retikulum sarkoplasmik melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yg telah disimpan di dlm retikulum, ke dalam miofibril
Mekanisme Umum Kontraksi Otot
7. Ion-ion kasium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin, yg menyebabkannya bergerak bersama-sama, dan menghasilkan proses kontraksi
8. Stlh kurang dr 1 dtk, ion kalsium dipompa kembali ke dlm retikulum sarkoplasmik, tempat ion2 ini disimpan sampai potensial aksi otot yg baru datang lagi. Pengeluaran ion kalsium dr miofibril menyebabkan kontraksi otot terhenti
Mekanisme Molekular Kontraksi Otot
Kontraksi otot terjadi karena mekanisme pergeseran filamen
Panjang total setiap filamen miosin adalah sama, hampir tepat 1,6 mikrometer
Pd keadaan relaksasi, ujung2 filamen aktin yg berasal dr 2 lempeng Z yg berurutan, sedikit saling tumpang tindih satu sama lain, sementara pd waktu bersamaan menjadi lbh dekat pd filamen miosin
Pd keadaan kontraksi, filamen aktin ini telah tertarik ke dalam di antara filamen miosin, sehingga mereka skrg saling tumpang tindih satu sama lain scr luas
Sumber energi dlm proses kontraksi berasal dr ikatan ATP berenergi tinggi, yg diuraikan menjadi adenosin difosfat (ADP) dan energi
Filamen Miosin
Tdr dr bnyk molekul miosin, sktr 200 atau lebih, msg2 mempunyai BM kira2 480.000
Molekul miosin tdr dr enam rantai polipeptida, dua rantai berat msg2 dgn BM kira2 200.000 dan empat rantai ringan msg2 dgn BM 20.000.
Dua rantai berat saling melilit membentuk untai ganda. Salah satu ujung dr msg2 rantai ini melipat ke dalam sebuah stuktur polipeptida globuler yg disebut kepala miosin. Jadi tdpt dua kepala bebas yg letaknya bersebelahan pd salah satu ujung molekul miosin untai ganda
Bagian yg memanjang dr untai spiral disebut ekor



Filamen Miosin
Bagian ekor dr molekul miosin terikat bersama utk membentuk bagian badan dr filamen, sementara banyak kepala dr molekul menggelantung keluar pd bagian samping badan
Sebagian dr bagian untai pd setiap molekul miosin meluas ke samping bersama dgn kepala, jd menyediakan suatu lengan yg memperluas kepala dr badan
Bagian lengan dan kepala yg menonjol bersama-sama disebut jembatan penyeberangan
Msg2 jembatan penyeberangan ini diduga bersifat fleksibel pd dua titik yg disebut engsel
Filamen Miosin
Kepala miosin dpt berfungsi seperti enzim ATPase, sehingga kepala mampu memecah ATP dan menggunakan energi yg berasal dr ikatan fosfat berenergi tinggi ATP utk memberi energi pd proses kontraksi
Filamen Aktin
Tdr dr 3 komponen protein:
Aktin
Tropomiosin
Troponin
Tulang punggung filamen aktin adlh protein F-aktin untai ganda
Setiap untai heliks F-aktin ganda tdr dr molekul G-aktin terpolimerisasi, yg msg2 mempunyai BM sktr 42.000
Pd setiap molekul G-aktin melekat satu molekul ADP, yg mrpk bag.aktif pd filamen aktif yg berinteraksi dgn jembatan penyeberangan filamen miosin utk menimbulkan kontraksi otot
Setiap filamen aktin panjangnya kurang lebih 1 mikrometer


Filamen Aktin

Molekul tropomiosin memiliki BM 70.000 dan panjang 40 nanometer
Molekul tropomiosin dihubungkan scr longgar dgn untai F-aktin, terbungkus scr spiral mengelilingi sisi heliks F-aktin
Pd stadium istirahat, molekul tropomiosin diduga terletak pd ujung atas tempat yg aktif dr untai aktin, sehingga tdk dpt terjadi penarikan antara filamen aktin dan miosin utk menimbulkan kontraksi
Filamen Aktin
Troponin mrpk kompleks protein yg tdr dr 3 subunit protein yg terikat scr longgar:
Troponin I mempunyai afinitas yg kuat thdp aktin
Troponin T mempunyai afinitas yg kuat thdp tropomiosin
Troponin C mempunyai afinitas yg kuat thdp ino2 kalsium
Interaksi Filamen Miosin, Aktin dan Ion Kalsium untuk Menimbulkan Kontraksi
Diduga, bagian aktif pd filamen aktin normal dr otot yg sedang relaksasi akan dihambat, atau scr fisik ditutupi oleh kompleks troponin-tropomiosin ? tdk terjadi perlekatan dgn kepala filamen miosin ? tdk terjadi kontraksi
Tetapi, bila ion kalsium bergabung dgn troponin C (msg2 troponin C berikatan dgn 4 ion kalsium), kompleks troponin ini diduga mengalami perubahan bentuk yg menarik tropomiosin dan memindahkannya lbh dalam ke lekukan antara 2 untai aktin ? bagian aktif dr aktin terbuka ? terjadi kontraksi
    =====> HIPOTESA
Interaksi Filamen Miosin, Aktin dan Ion Kalsium untuk Menimbulkan Kontraksi
Segera setelah filamen aktin teraktifasi oleh ion kalsium, kepala jembatan penyeberangan dr filamen miosin tertarik ke bagian aktif dr filamen aktin ? terjadi kontraksi
    =====>TEORI “RODA GIGI SEARAH”               (Teori “berjalan-jalan”)
Interaksi Filamen Miosin, Aktin dan Ion Kalsium untuk Menimbulkan Kontraksi
Teori “roda gigi searah” digambarkan sebagai brkt :
    Bila kepala miosin melekat pd bag.aktif filamen aktin, perlekatan ini scr serentak menyebabkan timbulnya kekuatan intramolekular antara kepala dan lengan jembatan penyeberangan, yg menyebabkan kepala miring ke arah lengan dan menarik filamen aktin bersamanya. Miringnya kepala miosin disebut power stroke. Kemudian, segera setelah itu, kepala scr otomatis terlepas dr bag.aktif dan kembali ke arah tegak lurusnya yg normal. Pd posisi ini, ia berkombinasi dgn bag.aktif yg baru berikutnya sepanjang filamen aktin, kmdn kepala miring lg dan menimbulkan power stroke yg baru, dan begitu seterusnya. Sehingga ujung2 filamen aktin tertarik ke bag,tengan filamen miosin.
ATP sebagai Sumber Energi Kontraksi
Sejumlah besar ATP dipecah membentuk ADP selama proses kontraksi. Semakin hebat kerja otot, semakin besar jumlah ATP yg dipecah ? Efek Fenn
Proses :
1. Sebelum kontraksi mulai, kepala jembatan penyeberangan berikatan dgn ATP. Aktifitas ATPase dr kepala miosin segera memecah ATP menghasilkan ADP dan Pi yg terikat pd kepala. Pd keadaan ini, posisi kepala masih tegak lurus belum melekat pd aktin
ATP sebagai Sumber Energi Kontraksi
2. Saat kompleks troponin-tropomiosin berikatan dgn ion kalsium, bag.aktif pd filamen aktin menjadi tdk tertutup, sehingga terjadi ikatan dgn kepala miosin
3. Ikatan ini menyebabkan  perubahan kedudukan kepala, yaitu kepala miring ke arah lengan jembatan penyeberangan, sehingga memberikan power stroke utk menarik filamen aktin. Energi yg mengaktifkan power stroke adalah energi yg disimpan oleh perubahan bentuk pd kepala bila molekul ATP telah dipecahkan sebelumnya
ATP sebagai Sumber Energi Kontraksi
4. Sekali kepala jembatan penyeberangan miring, menyebabkan pelepasan ADP dan Pi yg sebelumnya melekat pd kepala, pd tempat pelepasan ADP, terikat molekul ATP yg baru. Ikatan ini kemudian menyebabkan terlepasnya kepala dr aktin.
5. Setelah kepala terlepas dr aktin, sebuah molekul ATP yg baru, dipecah utk memulai siklus baru yg menimbulkan power stroke.
6. Bila kepala beserta energi simpanan yg berasal dr pemecahan ATP tsb, berikatan dgn bag.aktif yg baru pd filamen aktin, sekali lagi terjadi power stroke.
Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Bila suatu otot berkontraksi melawan suatu beban, dikatakan otot ini melakukan kerja. Hal ini berarti bahwa ada energi yg dipindahkan dr otot ke beban eksternal.
                W = L X D
    W = hsl kerja
    L  = beban
    D = jarak gerakan thdp beban
Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Sumber energi utk kontraksi adalah ATP yg tdpt di dalam serat otot
Konsentrasi : ± 4 milimolar, cukup utk mempertahankan kontraksi penuh selama 1-2 detik.
ATP juga berguna utk :
Memompa kalsium dr sarkoplasma ke retikulum sarkoplasmik setelah kontraksi berakhir
Memompa ion2 natrium dan kalium melalui membran serat otot utk mempertahankan lingkungan ionik yg cocok utk pembentukan potensial aksi
Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Sumber energi pertama yg digunakan utk menyusun kembali ATP adalah Kreatin Fosfat yg membawa ikatan fosfat berenergi tinggi yg serupa dgn ATP. Bila kreatin fosfat dipecah, terjadi pelepasan energi yg menyebabkan terikatknya sebuah ion fosfat baru pd ADP utk menyusun kembali ADP.
Konsentrasi kreatin fosfat sangat kecil,± 5x lbh besar drpd ATP,sehingga kombinasi energi dr ATP cadangan dan kreatin fosfat di dlm otot msh dpt menimbulkan kontraksi otot maks.5-8 dtk.
Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Sumber energi yg digunakan utk menyusun kembali kreatin fosfat dan ATP adalah glikogen di dlm sel otot.
Energi dr glikogen dihasilkan melalui mekanisme glikolisis, yaitu pemecahan glikogen scr enzimatik menjadi as.piruvat dan as.laktat serta pembebasan energi.
Proses glikolisis dpt berlangsung tanpa perlu oksigen, dan kecepatan pembentukan ATP oleh proses ini 2,5x lbh cepat dibandingkan dgn kec.pembentukan ATP bila bhn makanan bereaksi dgn oksigen.
Glikolisis hanya mampu mempertahankan kontraksi otot maksimum selama ± 1 menit.
Pembentukan Energi pada Kontraksi Otot
Sumber energi yg terakhir adalah metabolisme oksidatif, yg berarti mengkombinasikan oksigen dgn berbagai bhn makanan seluler utk membebaskan ATP.
Lbh dr 95% energi yg digunakan otot utk kontraksi jangka panjang yg dipertahankan berasal dr sumber ini.
Sumber bahan makanan adalah karbohidrat, lemak dan protein
Utk aktifitas otot yg berlangsung sampai bbrp jam, proporsi energi yg terbesar berasal dr lemak.
Utk periode kontraksi 2-4 jam, separuh dr energinya dpt datang dr glikogen yg disimpan sebelum glikogen dihabiskan.
Efisiensi Kontraksi Otot
Efisiensi sebuah mesin dihitung sebagai persentasi masukan energi yg diubah menjadi kerja, bukan menjadi panas.
Persentasi energi yg masuk ke otot yg dapat diubah menjadi kerja, adalah kurang dr 25%, sisanya menjadi panas.
Penyebab : krn ± separuh energi di dlm bhn makanan akan hilang slm pembentukan ATP, dan hanya 40-45% energi dlm ATP sendiri yg dpt diubah menjadi kerja.
Efisiensi maksimum dpt diwujudkan hanya bila otot berkontraksi dgn kecepatan sedang, yaitu kira2 30% dr maksimum.
Karakteristik Kontraksi Otot
Kontraksi isometrik bila otot tdk memendek selama kontraksi.
Kontraksi isotonik bila otot memendek dan tekanan pd otot tetap konstan.
Setiap otot tubuh terdiri dari campuran serat otot cepat dan lambat, serta serat otot lain dgn kecepatan antara kedua kecepatan ekstrem di atas.
Otot2 yg bereaksi dgn cepat terutama terdiri dr serat2 otot cepat dan hanya sejumlah kecil serat otot lambat. Begitu pula sebaliknya.

Serat Otot Cepat
Kebanyakan berupa serat besar utk kekuatan kontraksi yg besar
Retikulum sarkoplasmik yg luas sehingga dapat dgn cepat melepaskan ion2 kalsium utk memulai kontraksi
Sejumlah besar enzim glikolitik utk pelepasan energi yg cepat melalui proses glikolitik
Suplai darah yg tdk terlalu luas krn metabolisme eksidatif tdk terlalu penting
Serat Otot Lambat
Tdr dr serat2 yg lbh kecil
Dipersarafi oleh serat2 saraf yg lbh kecil
Sistem pembuluh darah dan kapiler yg lbh luas utk menyediakan sejumlah oksigen ekstra
Peningkatan hebat pd jumlah mitokondria, utk meningkatkan metabolisme oksidatif
Serat2 mengandung sejumlah besar mioglobin, suatu protein yg mengandung besi, serupa dgn hemoglobin dr sel2 darah merah. Mioglobin berguna utk menyimpan oksigen samapi diperlukan, dan sangat mempercepat transpor oksigen ke mitokondria. Mioglobin memberi warna kemerahan, sehingga serat otot lambat disebut juga otot merah, sedangakan pd otot cepat disebut otot putih krn kekurangan mioglobin.
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Semua serat otot yg dipersarafi oleh satu serat saraf otot disebut unit motor.
Penjumlahan kontraksi kedutan otot utk meningkatkan intensitas seluruh kontraksi otot disebut sumasi. Sumasi terjadi dgn 2 cara :
    1. dgn meningkatkan jml unit motor yg berkontraksi scr bersama-sama, yg disebut sumasi serat multipel
    2. dgn meningkatkan frekuensi kontraksi, yg disebut sumasi frekuensi dan dapat menimbulkan tetanisasi.
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Kekuatan maksimum dr kontraksi tetani sebuah otot yg bekerja pd panjang otot normal rata2 antara 3 dan 4 kg per sentimeter persegi otot, atau 50 pound per inci persegi.
Bila sebuah otot mulai berkontraksi sesudah lama beristirahat, kekuatan kontraksi permulaanya mungkin separuh kekuatan 10 sampai 50 kedutan ototnya kemudian. Artinya, kekuatan kontraksi meningkat hingga garis mendatar ? Efek Tangga atau Treppe
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Bila otot dlm keadaan istirahat, sejumlah tegangan masih tetap ada ? Tonus Otot
Tonus otot mrpk hasil dr rendahnya kecepatan impuls saraf yg berasal dr medulla spinalis. Impuls saraf ini kemudian diatur sebagian oleh impuls yg dijalarkan  dr otak ke motoneuron anterior yg sesuai, dan sebagian lagi oleh impuls yg berasal dr gelendong otot yg terdapat di dlm otot itusendiri.  
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Kontraksi otot yg kuat dan lama dpt mengakibatkan kelelahan otot
Penelitian pd atlet, menunjukan hal ini berbanding langsung dgn kecepatan penurunan glikogen otot. Selain itu, hambatan aliran darah yg menuju ke otot yg sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan hampir sempurna selama 1 menit atau lebih, krn kehilangan suplai makanan terutama oksigen.
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Otot2 bekerja dgn menggunakan tegangan pd tempat2 insersi di dlm tulang, dan tulang2 kemudian membentuk berbagai jenis sistem pengungkit tubuh.
Penelitian mengenai berbagai jenis otot, sistem pengungkit, dan pergerakannya disebut Kinesiologi.
Seluruh gerakan tubuh disebabkan oleh kontraksi otot2 antagonis pd sisi sendi yg berlawanan, yg berlangsung bersama-sama ? koaktivasi dr otot antagonis. Mekanisme ini dekindalikan oleh mekanisme motorik otak dan medulla spinalis.
Pengubahan Bentuk Otot untuk Penyesuaian Fungsi
Semua otot tubuh scr terus menerus dibentuk kembali utk menyesuaikan fungsi2 yg dibutuhkan olehnya.
Protein kontraktil otot dpt diganti secara total sesingkat 2 minggu.
Bila massa total suatu otot membesar ? hipertrofi otot
Bila massa total suatu otot menurun ? atrofi otot
Pengubahan Bentuk Otot untuk Penyesuaian Fungsi
Hipertrofi otot akibat dr peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dlm setiap serat otot ? hipertrofi serat
Hal ini mrpk respon thdp suatu kontraksi otot yg berlangsung pd kekuatan maksimal atau hampir maksimal.
Utk menghasilkan hipertrofi hampir maksimum dlm waktu 6-10 minggu, dibutuhkan sedikit kontraksi kuat semacam ini setiap harinya.
Pengubahan Bentuk Otot untuk Penyesuaian Fungsi
Selama terjadi kontraksi yg sangat kuat tsb, sintesis protein kontraktil otot berlangsung lbh cepat drpd kecepatan penghancurannya, sehingga menghasilkan jumlah filamen aktin dan miosin yg bertambah banyak scr progresif di dalam miofibril. Kemudian, miofibril itu sendiri akan memecah di dalam setiap serat otot utk membentuk miofibril yg baru ? Hipertrofi Otot
Bersama dgn proses ini, sistem enzim yg menyediakan energi jg meningkat, terutama enzim2 glikolisis.

Pengubahan Bentuk Otot untuk Penyesuaian Fungsi
Bila suatu otot sudah tdk digunakan lagi selama waktu yg lama, kecepatan penghancuran protein kontraktil, juga jumlah miofibril yg timbul akan berlangsung lbh cepat drpd kecepatan penggantiannya ? Atrofi Otot
Pengubahan Bentuk Otot untuk Penyesuaian Fungsi
Pada kondisi pembentukan kekuatan otot yg ekstrem, selain proses hipertrofi otot, terjadi juga peningkatan jumlah serat otot yang sesungguhnya, tetapi hanya bbrp persen saja ? Hiperplasia Serat
Mekanisme : penguraian yg linear dr serat yg telah membesar sebelumnya
Pengaruh Denervasi Otot
Bila suatu otot kehilangan suplai sarafnya maka otot tsb tdk menerima lagi sinyal kontraksi utk mempertahankan ukuran otot yg normal ? Atrofi Otot
Setelah sekitar 2 bln, perubahan degeneratif mulai tampak dlm serat otot tsb.
Jika inervasi saraf tsb tumbuh kembali dlm otot, pengembalian seluruh fungsi otot scr sempurna  terjadi dlm waktu sktr 3 bln.
Bila lbh dr waktu tsb, maka kemampuan otot menjadi semakin menurun, dan setelah 1-2 thn tdj lagi terjadi pengembalian fungsi.
Pd tahap akhir, sebagian besar serat otot akan dirusak dan digantikan oleh jar.fibrosa dan jar.lemak. Jar.fibrosa ini mempunyai kecenderungan utk terus memendek selama berbulan-bulan ? Kontraktur
Pemulihan : peregangan otot2 setiap hari atau dengan menggunakan alat2 yg mempertahankan otot2 agat tetap teregang selama proses atrofi berlangsung.
Pemulihan pada Osteomyelitis
Bila bbrp serat saraf yg menuju otot mengalami kerusakan, seperti pd poliomyelitis, serat saraf yg tersisa akan tumbuh ke arah akson2 baru utk membentuk bnyk percabangan baru yg kemudian bnyk mempersarafi serat otot yg paralisis ? menghasilkan unit motor yg besar, Unit Makromotor.
Unir makromotor mengandung serat otot sebanyak 5x jumlah normal utk setiap motoneuron di medulla spinalis. Hal ini akan menurunkan kehalusan pengaturan yg kita miliki di seluruh otot tetapi memungkinkan otot2 utk meregang kembali.
Rigor Mortis
Bbrp jam setelah kematian, semua otot tubuh masuk ke dalam keadaan kontraktur ? Rigor Mortis
Rigor mortis adalah keadaan dimana otot berkontraksi dan menjadi kaku meskipun tdk terjadi potensial aksi.
Kekakuan disebabkan hilangnya semua ATP yg dibutuhkan utk menyebabkan pemisahan jembatan penyeberangan dr filemen aktin selama proses relaksasi.
Otot tetap dlm keadaan kaku sampai protein2 otot dihancurkan, yg disebabkan oleh proses autolisis, akibat enzim2 yg dikeluarkan dr lisosom 15-25 jam kemudian. Proses ini berlangsung lbh cepat pd suhu yg tinggi.

Referensi
Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

Sabtu, 25 September 2010

MEMBRAN FISIOLOGI SARAF OTOT



1. Sawar lipid dan protein transpor pada membran sel.
 Membran sel hampir seluruhnya terdiri dari lapisan lipid ganda dan banyak sekali molekul protein yang melayang-layang dalam lipid.
 Lapisan lipid ini sukar sekali dilalui oleh cairan ekstraselular, cairan intraselular, sehingga lapisan lipid ganda ini dapat berfungsi sebagai sawar.
 Sebaliknya molekul protein mempunyai sifat yang berbeda.


Sebagian besar protein yang menembus merupakan “protein transport”. Beberapa protein mempunyai ruang licin yang dapat dilalui oleh molekul dan memungkinkan ion-ion atau molekul- molekul tertentu bergerak bebas; protein ini disebut “protein kanal”. Protein yang berikatan dengan zat-zat yang akan ditranspot disebut “protein pembawa”. 
 Transpor melalui membran sel dapat terjadi secara (difusi atau juga disebut transpor pasif).

Difusi berarti gerakan acak molekul zat, molekul demi molekul melalui ruang intermolekuler pada membran ataupun melalui kombinasi dengan protein pembawa. Energi yang menyebabkan difusi adalah energi gerak protein normal dari molekul.

2. Transpor Aktif
Gerakan ion atau zat lainnya melintasi membran dengan berkombinasi dengan protein pembawa tetapi selain itu melawan gradien energi yaitu dari tempat yang berkonsentrasi rendah ke tempat yang berkonsentrasi tinggi.

DIFUSI
Semua molekul dan ion dalam cairan tubuh, termasuk molekul air dan zat-zat terlarut, berada dalam gerakan konstan. Gerakan ini disebut panas dan gerakan ini tidak akan berhenti kecuali pada suhu nol absolut.
Gerakan molekul terus menerus diantara molekul yang satu dengan yang lainnya dalam cairan maupun gas disebut difusi.
 Difusi melalui membran sel
Difusi melalui membran sel dibagi 2:

1. Difusi Sederhana
Gerakan kinetik molekular dari molekul atau ion melalui celah membran. Difusi ini dapat terjadi melalui membran sel dengan 2 cara :
(A). Melalui celah dari lipid ganda, khususnya jika bahan yang berdifusi terlarut lipid.    
(B). Melalui saluran licin pada beberapa protein transport.
2. Difusi Dipermudah
Membutuhkan interaksi antara molekul ataupun ion dengan protein pembawa.

 Difusi zat terlarut–lipid melalui lapisan lipid ganda. 
salah satu faktor paling penting menentukan kecepatan suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dari zat tersebut. Sebagai contoh kelarutan oksigen, nitrogen, karbondioksida dan alkohol dalam lipid adalah sangat tinggi.


Difusi melalui saluran protein “gerbang” salurannya.
Saluran protein diyakini merupakan suatu jalan yang menembus sela-sela protein.
Saluran protein dibedakan oleh dua       sifat khas:
1. Saluran yang secara selektif bersifat permeabel terhadap zat tertentu.
Sebagian besar saluran protein sangat selektif untuk melakukan transport. Ini dikarenakan ciri khas saluran itu seperti diameternya, bentuknya dan jenis muatan listriknya.



Misalnya “Saluran Natrium”, hanya berukuran 0,3 x 0,5 nanometer dan saluran ini mempunyai muatan negatif yang kuat. Saluran lain adalah “Saluran Kalium” dimana saluran ini memiliki diameter 0,3 x 0,3 nanometer dan tidak mengandung muatan negatif. 
 2. Banyak saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh “gerbang”. 
Adanya gerbang pada saluran protein mempunyai maksud untuk mengatur  permeabilitas saluran.


Pembukaan dan penutupan gerbang dilakukan dengan 2 cara :
(A). Pengaturan Voltase Gerbang
Dalam hal ini, penyesuaian bentuk molekular pada gerbang akan memberikan respon potensial listrik. Misalnya pada saat terdapat muatan negatif kuat didalam membran sel, gerbang natrium akan tertutup.
Tetapi bila bagian dalam membran kehilangan muatan negatifnya, gerbang ini akan terbuka secara tiba-tiba.


Sehingga sejumlah besar ion natrium mangalir masuk. Demikian juga gerbang yang berada dalam saluran kalium, juga akan membuka bila bagian dalam membran sel bermuatan positif, tetapi respon ini jauh lebih lambat dari pada respon gerbang natrium. 
(B). Gerbang Kimiawi
Beberapa gerbang saluran protein akan terbuka karena pengikatan molekul lain dengan protein,  

Hal ini menyababkan perubahan pada molekul protein yang sesuai sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup.
Misalnya efek asetilkolin yang akan membuka gerbang saluran asetilkolin. Gerbang ini sangat penting untuk penghantar sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dan dari sel saraf ke sel otot.
Difusi yang Dipermudah
Difusi yang dipermudah disebut juga difusi diperantarai pembawa.




    Difusi sederhana


V Maks


Difusi dipermudah






Konsentrasi bahan

Gambar diatas memperlihatkan kecepatan difusi sederhana meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi bahan. Sedangkan difusi dipermudah mendekati kecepatan maksimum. Hal ini disebabkan kecepatan molekul pembawa untuk berubah bentuk berbatas zat-zat penting yang melintasi membran sel melalui proses difusi yang dipermudah ialah glukosa dan sebagian asam amino.


 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan akhir difusi:
1. Pengaruh permeabilitas membran terhadap kecepatan difusi. 
Berbagai faktor yang mempengaruhi permeabilitas membran sel adalah :
A. Ketebalan membran – semakin tebal semakin rendah kecepatan difusi.
B. Kelarutan lipid – Semakin mudah zat larut dalam lipid semakin cepat difusinya.
C. Jumlah saluran protein yang dilewati oleh zat. 

D. Suhu – semakin tinggi suhu semakin meningkat difusi.
E. Berat molekul dari zat yang berdifusi.
2. Pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap difusi melalui membran 
Kecepatan difusi kebagian dalam sebanding dengan konsentrasi bagian luar. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, kecepatan difusi netto kedalam sel sebanding dengan konsentrasi pada sisi luar dikurangi konsentrasi pada sisi dalam atau: 

DIFUSI NETTO ? D (Co – Ci)
Dimana Co : konsentrasi pada sisi luar 
Ci  : Konsentrasi pada sisi dalam 
D   : Merupakan koefesien difusi membran sel untuk zat.

3. Pengaruh potensial listrik terhadap difusi ion
Konsentrasi ion negatif pada kedua sisi membran adalah sama tapi ion positif telah terpasang pada sisi kanan membran dan muatan negatif pada sisi kiri membran. 

4. Pengaruh perbedaan tekanan 
Tekanan berarti, penjumlahan semua gaya dari berbagai molekul yang menumbuk satu satuan luas pada waktu tertentu akibat peningkatan tekanan mengakibatkan pergerakan netto molekul dari sisi bertekanan tinggi kearah yang tekanan rendah.

 Osmosis yang secara selektif melintasi membran permeabel
- Difusi netto air 
Sejauh ini substansi yang paling banyak berdifusi melalui membran adalah air. Jumlah air yang berdifusi pada masing- masing arah melalui membran sel darah merah perdetik sebanyak kira-kira 100x volume sel itu sendiri. Secara normal, jumlah yang berdifusi dua arah begitu tepat dan berimbang sehingga sedikitpun tidak terjadi gerakan netto air.  

Pada keadaan tertentu dimana terjadi perbedaan kosentrasi air sehingga terjadi pergerakan net air melintasi membran mengakibatkan sel membesar ataupun mengecil. Pergerakan net air ini disebut “osmosis”.
- Tekanan osmotik 
Besarnya tekanan yang secara pasti diperlukan untuk menghentikan osmosis disebut tekanan osmotik.
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh pertikel dalam larutan, 

ditentukan oleh jumlah partikel perunit volume cairan dan bukan masa partikel.
- “Osmolitas” – osmol
Untuk menyatakan konsentrasi dalam hal ini jumlah partikel, digunakan satuan yang disebut osmol. Satuan osmol adalah 1 gram berat molekul untuk zat terlarut yang tidak terurai. 

Jadi 180 gram glukosa yang merupakan berat 1 gram molekul glukosa sama dengan 1 osmol glukosa karena molekul glukosa tidak terurai. Sebaliknya jika zat terlarut terurai menjadi dua ion, 1 gram berat molekul zat terlarut setara dengan dua osmol. 
- Hubungan osmolalitas dengan tekanan osmotik
pada suhu tubuh normal 37°C ; konsentrasi  1 osmol perliter akan menimbulkan tekanan osmotik dalam larutan sebesar 19.300 mmHg  

 Transpor aktif 
Transpor aktif terbagi menjadi dua:
I. Transpor aktif primer 
Energi secara langsung bersal dari pemecahan adenosin trifosfat. Zat-zat yang ditranspor oleh transpor aktif primer antara lain adalah natrium, kalium, kalsium, hidrogen, klorida, dan beberapa ion lainnya. Akan tetapi tidak semua ion ini ditranspor melalui membran dari semua sel dan beberapa pompa akan berfungsi pada membran intra selular dan bukan pada membran permukaan sel.  

Salah satu mekanisme  transpor aktif adalah pompa natrium dan kalium (Na+?K+), yaitu suatu proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel. 

Transpor aktif primer untuk ion hidrogen. Ada 2 tempat dimana transpor aktif ion hidrogen berarti penting :
1. Dalam kelenjar gastrik pada lambung.
Pada kelenjar gastrik sel parietal yang terletak dilapisan dalam memiliki mekanisme aktif primer yang paling kuat untuk proses transpor ion hidrogen,
ini adalah dasar dari proses sekresi asam hidroklorida dalam sekresi pencernaan lambung.


2. Bagian akhir tubulus distal dan duktus koligentes kortikalis pada ginjal. Dalam hal ini , sejumlah besar ion hidrogen akan disekresi kedalam tubulus untuk dikeluarkan dari tubuh.

II. Transpor Aktif Sekunder – ko – Transpor ? transpor imbangan
Bila ion natrium ditranspor keluar dari sel maka peningkatan konsentrasi natrium diluar sel, sehingga ion natrium berdifusi lagi kedalam sel. Pada kondisi yang sesuai energi difusi dari natrium dapat menarik zat lain untuk bersama natrium melalui membran sel. Fenomena ini disebut “ko-transpor”, ini adalah suatu bentuk transpor aktif sekunder.

Mekanisme ko-transpor yang penting lain-lainnya :
(1). Mekanisme ko-transpor satu natrium – kalium - dua klorida.
(2). Ko transpor kalium – klorida 
Dua mekanisme transpor imbangan yang khususnya penting adalah transpor imbangan natrium – kalsium dan transpor imbangan natrium – hidrogen. Transpor imbangan kalsium terjadi hampir diseluruh membran sel, dengan ion natrium bergerak kedalam dan ion kalsium keluar.  


 Transpor aktif melalui lembaran selular
Transpor jenis ini terjadi melalui epitel usus, epitel tubul ginjal, epitel semua kelenjar eksokrin, epitel kandung empedu, membran pleksuskoroideus otak.
Mekanisme pasar untuk transpor melalui 
lembar selular ialah :
(1). Menyediakan transpor aktif melalui membran sel pada salah satu sisi sel, kemudian,
(2). Menyediakan difusi sederhana atau difusi yang dipermudah melalui membran pada sisi yang berlawanan pada sel.

Senin, 06 September 2010

Artritis Septik Akut



Definisi
Infeksi bakteri piogenik (penghasil nanah) akut pada sendi yang jika tidak segera ditangani dapat berlanjut menjadi kerusakan pada sendi

Epidemiologi
  • Sering terjadi bersamaan dengan osteomielitis hematogenous
  • Merupakan penyakit yang sering timbul pada anak-anak, terutama bayi baru lahir yang menderita defisiensi imun
  • Pada anak-anak, lokasi yang paling sering terjadi adalah pada sendi pinggul dan bahu
  • Pada orang dewasa, dapat terjadi di sendi manapun
Penyebab
  • Bakteri yang paling sering menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah Stafilokokus aureus
  • Bakteri lain yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah golongan Streptokokus, Pneumokokus, dan Salmonella.
  • Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini adalah HIV, AIDS, dan penggunaan terapi adenokortikosteroid jangka panjang secara intravena
Gejala Klinis
Gejala klinis yang tampak pada bayi berbeda dengan pada anak-anak dan dewasa, yaitu :
Bayi
  • Dapat ditemukan kekakuan pada sendi yang terkena
  • Nyeri pada pergerakan sendi
  • Dapat terjadi demam, namun gejala ini bukan patokan utama
  • Dapat terjadi dislokasi patologik pada sendi pada minggu kedua.
Anak-anak dan dewasa
  • Anak-anak dan orang dewasa dapat memberitahu lokasi terjadinya sakit dan nyeri yang timbul saat pergerakkan
  • Karena sendi sakit, maka tubuh secara otomatis berusaha untuk melindunginya dengan mengontraksikan otot-otot disekitar sendi
  • Kekakuan sendi jelas terlihat
  • Adanya demam
  • Subluksasi lebih sering terjadi daripada dislokasi
Gambar. Arthritis septik
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan darah rutin dapat menunjukkan adanya peningkatan sel darah putih dan laju endap darah

Jika terdapat kecurigaan kearah artritis septik akut, maka perlu dilakukan segera aspirasi dengan jarum pada sendi yang terkena sebagai langkah diagnostik dan juga untuk mengetahui bakteri apa yang menginfeksi supaya penanganannya tepat. Penemuan sel darah putih yang lebih dari 100.000/ml pada aspirasi jarum merupakan tanda kuat terjadinya artritis septik akut

Pemeriksaan foto roentgen dan juga ultrasonografi pada minggu pertama dapat menunjukkan terjadinya pembengkakan

Penatalaksanaan
Konservatif
Pemberian antibiotik dapat dilakukan sebelum operasi dilakukan.
Operasi
Tujuan utama dilakukannya operasi adalah untuk membersihkan nanah yang ada pada sendi sehingga tidak terjadi kerusakan yang lenjut pada sendi. Operasi dapat dilakukan secara tertutup (arthroskopi lavage) atau dengan pembedahan terbuka. Jika penyakit ini sudah lanjut, maka dapat dilakukan arthrodesis, yaitu penyatuan sendi, untuk menghilangkan nyeri, meningkatkan stabilitas, dan mengoreksi kelainan bentuk yang ada. Namun cara ini akan mengakibatkan hilangnya pergerakan sendi.
Rehabilitasi
Pada model percobaan, dengan menggunakan tehnik Continuous Passive Motion (CPM), ternyata dapat mencegah tulang rawan sendi dari kerusakan.

   Sebelum                      Sesudah

Komplikasi
Dini
  • Kematian
  • Kerusakan sendi
  • Dislokasi patologik dari sendi
  • Kematian tulang
Lanjut
  • Penyakit degeneratif pada sendi
  • Dislokasi permanen
  • Fibrous ankylosis
  • Bony ankylosis

Memilih Pasta Gigi

Memilih Pasta Gigi

- Dewasa ini penggunaan pasta gigi seperti sudah merupakan bagian dari syarat tetap dalam bagian proses menyikat gigi. Diperlukan kiat-kiat pemilihan pasta gigi yang tepat guna mengoptimalkan dampak yang signifikan terhadap kebersihan gigi. Disamping itu, pemilihan pasta gigi yang baik dan sehat juga berpotensi menekan timbulnya rasa ngilu pada gigi.
Beberapa tips memilih pasta gigi yang baik dan sehat:
  1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Kadar fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Karena, terlalu banyak fluoride juga tidak sehat dan membuat gigi lebih rapuh. Fluoride juga juga dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan jika tertelan.
  2. Pilih pasta gigi yang memiliki kandungan detergent paling sedikit. Busa yang terlalu banyak mengindikasikan bahwa kandungan deterjen yang dimiliki juga banyak. Stigma bahwa semakin banyak busa semakin baik, tidak benar adanya.
  3. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Aktifitas makan sebaiknya 1 hingga 2 jam setelah menyikat gigi.
Dari hasil penelitian di banyak negara fluoride merupakan bahan yang terbukti dapat menurunkan prevalensi karies. Penambahan zat adiktif sebagai desinfektan juga dapat membunuh kuman-kuman yang ada di plak gigi hingga beberapa jam setelah melakukan sikat gigi.
Namun bukan berarti fluoride sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh manusia, hingga kini fluoride masih dipakai para ahli senjata sebagai bahan campuran pembuatan bom atom, jika tertelan dalam dosis tertentu fluoride dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada beberapa organ vital tubuh. Bahan lain yang ditambahkan pada pasta gigi dewasa ini adalah pyrophosphates yang membantu mencegah timbulnya karang gigi.
Ada pula pasta gigi yang ditujukan untuk mengurangi gigi sensitif. Penting untuk diingat, pemakaian pasta gigi semacam ini tidak akan efektif apabila rasa ngilu yang timbul pada gigi disebabkan oleh adanya lubang yang sudah mencapai syaraf gigi. Jika demikian, diperlukan perawatan saraf gigi (endodontic intra canal) oleh dokter gigi.
Pemakaian pasta gigi yang mengandung bahan pemutih gigi juga tidak dapat membuat gigi menjadi instan putih cemerlang. Terutama bagi yang memiliki gigi berwarna kecoklatan akibat konsumsi antibiotik, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung zat pemutih sama sekali tidak akan menyebabkan gigi menjadi berwarna putih. 
Pada hal ini, konsumen pasta gigi disarankan jangan berharap banyak pada pasta gigi pemutih yang dijual bebas dipasaran. Pemutihan gigi hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.[]

Cara Menyusui Yang Benar


Kegagalan menyusui sering disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu.
Adapun langkah menyusui bayi yang benar:
  1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
  2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
  4. Posisikan bayi dengan benar
    • Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
    • Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
    • Mulut bayi berada di depan puting ibu.
    • Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
    • Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
  1. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  2. Cek apakah perlekatan sudah benar
    • Dagu menempel ke payudara ibu.
    • Mulut terbuka lebar.
    • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
    • Bibir bayi terlipat keluar.
    • Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
    • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
    • Ibu tidak kesakitan.
    • Bayi tenang.
    • Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak.

Hernia

Definisi
Hernia, atau sering kita kenal dengan istilah “turun bero”, merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Kita ambil contoh hernia abdomen (perut). Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik (lapisan otot) dinding perut. Hernia terdiri atas jaringan lunak, kantong, dan isi hernia.
Epidemiologi
Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal (lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis. Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis medialis dengan perbandingan 2:1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7 kali lipat terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya usia kita, kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulai melemah.
Etiologi
Penyebab hernia inguinalis hingga saat ini masih belum dapat dimengerti dengan sempurna. Namun yang menjadi prinsip terjadinya hernia inguinalis adalah peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut (karena usia). Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya hernia adalah :
  • Mengangkat beban yang terlalu berat
  • Batuk
  • Kegemukan
  • Mengedan
  • Kehamilan
  • Asites (penumpukan cairan abnormal di dalam rongga perut)
  • Aktifitas fisik yang berlebihan
Gejala klinis
Keluhan yang dirasakan dapat dari yang ringan hingga yang berat. Karena pada dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celah di dinding perut, keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjepitnya isi perut tersebut pada celah yang dilaluinya (yang dikenla sebagai strangulasi). Jika masih ringan, penonjolan yang ada dapat hilang timbul. Benjolan yang ada tidak dirasakan nyeri atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat. Biasanya tonjolan dapat hilang jika kita beristirahat.
Jika pada benjolan yang ada dirasakan nyeri hebat, maka perlu dipikirkan adanya penjepitan isi perut. Biasanya jenis hernia inguinalis yang lateralis yang lebih memberikan keluhan nyeri hebat dibandingkan jenis hernia inguinalis yang medialis. Terkadang, benjolan yang ada masih dapat dimasukkan kembali kedalam rongga perut dengan tangan kita sendiri, yang berarti menandakan bahwa penjepitan yang terjadi belum terlalu parah. Namun, jika penjepitan yang terjadi sudah parah, benjolan tidak dapat dimasukkan kembali, dan nyeri yang dirasakan sangatlah hebat. Nyeri dapat disertai mual dan muntah. Hal ini dapat terjadi jika sudah terjadi kematian jaringan isi perut yang terjepit tadi. Hernia strangulata merupakan suatu keadaan yang gawat, jadi perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Pemeriksaan tambahan
Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis hernia. Namun pemeriksaan seperti ultrasonografi (USG), CT scan, maupun MRI dapat dikerjakan guna melihat lebih lanjut keterlibatan organ-organ yang “terperangkap” dalam kantung hernia tersebut. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi.

Tata Laksana
Penatalaksanaan hernia dibagi menjadi 2, konservatif dan operatif. Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan pengembalian posisi (dengan cara mendorong masuk tonjolan yang ada secara manual) dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pengurangan hernia secara non-operatif dapat segera dilakukan dengan berbaring, posisi pinggang ditinggikan, lalu diberikan analgetik (penghilang rasa sakit) dan sedatif (penenang) yang cukup untuk memberikan relaksasi otot. Perbaikan hernia terjadi jika benjolan berkurang dan tidak terdapat tanda-tanda klinis strangulasi.
Penggunaan bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Hal ini biasanya dpilih jika kita menolak dilakukan perbaikan secara operasi atau terdapat kontraindikasi terhadap operasi. Cara ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-anak cara ini dapat menimbulkan atrofi (pengecilan) testis karena tekanan pada tali sperma yang mengandung pembuluh darah testis. Penggunaan penyangga tidak menyembuhkan hernia. Operasi merupakan penatalaksanaan rasional hernia inguinalis, terutama jenis yang strangulasi. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.
Banyak pasien hernia inguinal yang memiliki gejala minimal. Menurut sebuah penelitian pada pasien ini observasi dapat menjadi pilihan yang baik, karena pasien dengan gejala minimal jarang menyebabkan komplikasi akut. Penundaan operasi hingga gejala memberat dinyatakan aman.
Jika kita ingin berhasil dalam menangani hernia, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah penanganan semua faktor risiko yang telah disebutkan diatas, dan kedua adalah celah yang ada diperbaiki secara maksimal. Namun, walaupun telah dilakukan operasi, hernia dapat timbul kembali (rekuren). Hernia yang berulang dalam hitungan bulan atau tahun biasanya menandakan perbaikan yang tidak sempurna, seperti kegagalan dalam menutup celah pada dinding perut. Rekurensi dalam 2 tahun lebih biasanya terjadi akibat perlemahan dinding perut kita sendiri. Sedangkan rekurensi berulang setelah perbaikan yang benar dan dilakukan oleh dokter bedah berpengalaman biasanya terjadi akibat kelainan pada pembentukan kolagen pada tubuh kita sendiri.
Penatalaksanaan pasien dengan hernia rekuren dilakukan dengan menggunakan prostetik material, karena pada berbagai penelitian terbukti sukses mengurangi rekurensi, mengurangi biaya operasi, mengurangi waktu perawatan, dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Selain itu juga dapat mengurangi nyeri pasca operasi.
Operasi hernia dapat dilakukan secara laparoskopi (semi tertutup). Menurut beberapa penelitian dinyatakan metode ini memiliki hasil yang lebih baik daripada operasi anterior konvensional (terbuka). Penelitian menyatakan bahwa perbaikan hernia inguinal secara laparoskopi lebih nyaman (pasien mengalami nyeri pre dan post operatif yang lebih rendah) dibandingkan operasi terbuka dan pemulihan pasien lebih cepat. Selain itu angka rekurensi pada metode laparoskopi lebih rendah daripada pasien yang menjalani operasi anterior konvensional. Namun kekurangannya ialah waktu operasi yang sedikit lebih panjang, penggunaan anestesi umum, dan biaya yang lebih mahal.

Batu Ginjal



Betu Ginjal
Batu saluran kemih merupakan massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal yang ada di urin. Batu ini paling sering terbentuk didalam ginjal atau ureter (saluran kemih yang menghubungkan antara ginjal dengan kandung kemih). Namun dapat juga terbentuk dalam kandung kemih ataupun uretra (saluran yang menghubungkan antara kandung kemih dan alat kelamin). Berikut akan lebih dibicarakan tentang batu ginjal.
Batu ginjal dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Kebanyakan dari batu ginjal yang terbentuk keluar bersama dengan urin tanpa menimbulkan keluhan. Jika batu ginjal berukuran besar (lebih dari 2-3 mm), barulah dapat menimbulkan keluhan karena tersumbatnya saluran kemih.
Penyebab
Batu ginjal kebanyakan tidak diketahui penyebabnya. Namun ada beberapa macam penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal, antara lain : renal tubular acidosis dan medullary sponge kidney.
Batu Ginjal
Jenis
Jenis batu ginjal yang paling sering (lebih dari 80 %) adalah yang terbentuk dari kristal kalsium oksalat. Pendapat konvensional mengatakan bahwa konsumsi kalsium dalam jumlah besar dapat memicu terjadinya batu ginjal. Namun, bukti-bukti terbaru malah menyatakan bahwa konsunsi kalsium dalam jumlah sedikitlah yang memicu terjadinya batu ginjal ini. Hal ini disebabkan karena dengan sedikitnya kalsium yang dikonsumsi, maka oksalat yang diserap tubuh semakin banyak. Oksalat ini kemudian melalui ginjal dan dibuang ke urin. Dalam urin, oksalat merupakan zat yang mudah membentuk endapan kalsium oksalat.
Jenis batu yang lain adalah yang terbentuk dari struvit (magnesium, ammonium, dan fosfat), asam urat, kalsium fosfat, dan sistin.
  • Batu struvit dihubungkan dengan adanya bakteri pemecah urea seperti Proteus mirabilis, spesies Klebsiela, Seratia, dan Providensia. Bakteri ini memecah urea menjadi ammonia yang pada akhirnya menurunkan keasaman urin.
  • Batu asam urat sering terjadi pada penderita gout, leukemia, dan gangguan metabolism asam-basa.  Semua penyakit ini menyebabkan peningkatan asam urat dalam tubuh.
  • Batu kalsium fosfat sering berhubungan dengan hiperparatiroidisme dan renal tubular acidosis.
  • Batu sistin berhubungan dengan orang yang menderita sistinuria.
Gejala Klinis
Pada batu yang masih berukuran kecil dapat tidak memberikan gejala. Bahkan terkadang batu keluar sendiri saat buang air kecil yang sering terlihat sebagai kencing berpasir. Namun, pada batu yang berukuran lebih besar, maka dapat memberikan keluhan seperti dibawah ini :
  • Nyeri kolik
Nyeri yang disebabkan karena usaha untuk mengeluarkan batu, namun tersangkut di saluran kemih. Nyeri ini dirasakan sangat hebat dan hilang timbul.
  • Hematuria (ada darah di urin)
  • Nyeri saat berkemih, terutama saat batu bergerak
  • Buang air kecil sedikit, yang disebabkan tersumbatnya saluran kemih oleh batu
  • Mual dan muntah
Pemeriksaan Penunjan
  • Foto roentgen (x-ray) abdomen yang dapat dilanjutkan dengan pemberian kontras (intravenous pielogram)
  • Ultrasonografi, dapat dilakukan pada ibu hamil yang sebaiknya tidak dilakukan foto roentgen karena bahaya radiasinya
  • CT-scan, merupakan baku emas pemeriksaan batu ginjal
  • Pemeriksaan mikroskopik dari urin, yang dapat menunjukkan adanya protein, sel darah merah, dan kristal-kristal lainnya
  • Kultur dari urin untuk menyingkirkan adanya infeksi
  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Pengumpulan urin 24 jam untuk melihat total dari urin yang keluar sehari, serta melihat kandungan magnesium, sodium, asam urat, kalsium, sitrat, oksalat, dan fosfat dalam urin secara kuantitatif.
Penatalaksanaan
Sekitar 90 % dari batu ginjal yang berukuran 4 mm dapat keluar dengan sendirinya melalui urin. Namun, kebanyakan batu berukuran lebih dari 6 mm memerlukan intervensi. Pada beberapa kasus, batu yang berukuran kecil yang tidak menimbulkan gejala, dapat diobservasi selama 30 hari untuk melihat apakah dapat keluar dengan sendirinya sebelum diputuskan untuk dilakukan intervensi bedah. Tindakan bedah yang cepat, perlu dilakukan pada pasien yang hanya mempunyai satu ginjal, nyeri yang sangat hebat, atau adanya ginjal yang terinfeksi yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Penghilang rasa sakit
Obat penghilang rasa sakit yang paling cocok untuk nyeri karena batu ginjal adalah golongan narkotika seperti morfin, demerol, atau dilaudid. Namun standar saat ini untuk menghilangkan nyeri akut karena batu ginjal adalah penyuntikan ketorolak melalui pembuluh darah.
Intervensi bedah
  • Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), tehnik ini menggunakan getaran gelombang untuk memecahkan batu dari luar sehingga batu menjadi serpihan kecil yang pada akhirnya dapat keluar dengan sendirinya.
  • Percutaneus nephrolithotomy atau pembedahan terbuka dapat dilakukan pada batu ginjal yang besar atau yang mengalami komplikasi atau untuk batu yang tidak berhasil dikeluarkan dengan cara ESWL.
Pencegahan
  • Minum banyak air putih sehingga produksi urin dapat me jadi 2-2,5 liter per hari
  • Diet rendah protein, nitrogen, dan garam
  • Hindari vitamin C berlebih, terutama yang berasal dari suplemen
  • Hindari mengonsumsi kalsium secara berlebihan
  • Konsumsi obat seperti thiazides, potasium sitrat, magnesium sitrat, dan allopurinol tergantung dari jenis batunya

Fakta Yang Kita Tidak Ketahui Mengenai VITAMIN E

Vitamin E terdiri dari 2 molekul yaitu tocopherol dan tocotrienol, sedikitnya terdapat empat tocopherol (alpha-, beta-, gamma-, dan delta-) serta empat tocotrienol (alfa-, beta-, gamma-, dan delta-).
Tocopherol sendiri tidak larut dalam air namun justru larut dalam pelarut lemak seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya. Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dalam empedu dan akan rusak dengan pemanasan terlalu tinggi. Bila terkena oksigen di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan. Sedangkan bila terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap secara bertahap.
Tubuh kita tidak membuat vitamin E, vitamin E didapatkan dari alam. Vitamin E banyak terdapat makanan yang berminyak atau sayuran terutama kecambah,buah-buahan, susu, mentega, telur. Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak kedelai, minyak jagung, tumbuhan alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau. Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah .
Kegunaan
Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner, menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Vitamin E juga bermanfaat sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas melindungi vitamin A dari kerusakan. Selain itu, vitamin E juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada orang diabetes tipe II. Vitamin E dapat mengurangi risiko keadaan kekurangan Hemolisis (sel darah merah terbelah) yang menjurus kepada anemia.
Dosis dan Pengaruh
Jika vitamin E digunakan sebagai antioksidan, maka seseorang membutuhkan sedikitnya 120IU (international unit) per hari, namun kebanyakan perempuan Indonesia hanya mengonsumsi makanan yang mengandung 10.4 - 13,4IU per hari.
Dewasa ini vitamin E dapat berasal dari vitamin E sintetis (dl-a tokoferol) disamping juga dari alam, alpha tokoferol-d. Dalam bahan makanan yang dikonsumsi setiap harinya diperkirakan mengandung 25 IU vitamin E.
Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap hari. Tidak dianjurkan untuk minum vitamin E lebih dari 1200 IU karena dapat mengganggu penyerapan vitamin A dan K.
Jika Anda menggunakan suplemen vitamin E dosis tinggi, cari yang mengandung tokoferol dicampur, karena lebih baik dari vitamin E, baik dari segi keamanan dan efektifitas. Biasanya digunakan vitamin E sintetis ( dl-a tokoferol )
Produk Vitamin E terbaik mengandung semua anggota dari keluarga vitamin E – tokopherol dan tokotrienol dalam bentuk alaminya.
Kekurangan dan Kelebihan Untuk Takaran Vitamin E
Kekurangan vitamin E dapat membawa pada keadaan kelainan kulit, perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, nyeri pada otot betis, gangguan penglihatan. Selain itu, berdasarkan efek pengencer darah, terdapat kekhawatiran bahwa vitamin E dapat menimbulkan masalah jika dikombinasikan dengan obat yang juga mengencerkan darah, seperti aspirin. Pada keadaan dosis vitamin E yang berlebih, akan membawa pada keadaan sakit kepala, lemah dan selalu lelah, pusing, gangguan penglihatan.
Perlu diperhatiakn, jika Anda minum obat, itu akan menjadi ide yang baik untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen vitamin E dosis tinggi.[](IND)

Konsumsi Kalsium Sedari Dini



Klikdokter.com - Osteoporosis harus dicegah sedari dini. Sebisa mungkin semenjak dari kandungan. Sedari dini usahakan untuk mencegah osteoporosis. Dimana sang ibu dituntut untuk mengonsumsi kalsium yang secukupnya untuk memenuhi kebutuhan asupan kalsium sang jabang bayi pula disamping kebutuhan kalsium sang ibu itu sendiri.
Kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Pada berat tubuh 70 kg terdapat kurang lebih 1,200 gr kalsium. Dari jumlah tersebut, 99% berada dalam tulang rangka, sedangkan 1% berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh.

Kalsium juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Karena itu untuk dapat mempertahankan keseimbangan kalsium diperlukan pemasukkan kalsium lebih dari 1.200 gr/hari untuk usia 51 tahun ke atas, dan 1.000 mg/hari untuk 19-50 tahun.

Pada anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan, tingkat penyerapan kalsium dapat mencapai 75%. Sangat bahaya jika yang terjadi ialah kalsium tubuh mengalami kekurangan untuk menunjang proses pertumbuhan mereka. Walaupun tubuh akan mengambil cadangan kalsium yang ada pada tulang. Namun jika terjadi menahun dan tanpa ada proses regenerasi sel tulang yang sempurna, maka yang terjadi adlaah tulang semakin tipis dan kemudian keropos.[](DA)

Autisme



AUTISMEE

Defenisi
Autismee merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial dan fungsi afek, komunikasi verbal (bahasa) dan non verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat), kognisi dan atensi. Biasanya perilaku-perilaku yang sering dilaporkan oleh orang tua pasien adalah keterlambatan berbicara dari anak-anak biasanya, perilaku aneh acuh dan tak acuh, atau cemas jika anaknya dicurigai tuli. Kebiasaan abnormal ini biasanya sudah terlihatpada anak berusia 3 tahun. Pada saat-saat inilah biasanya orang tua menyadari bahwa anaknya memiliki kelainan, walaupun tak sepenuhnya sama.
Epidemiologi
Autisme adalah salah satu kasus yang jarang ditemui, tetapi jika pemeriksaan yang teliti dilakukan di suatu rumah sakit maka, kejadian autisme didapatkan sekitar 2- 5 setiap 10 000 anak di bawah umur 12 tahun. Pada anak-anak autis yang juga memiliki gangguan retardasi mental, maka prevalensinya mencapai antara 20 setiap 10 000 kasus. Penelitian di amerika memperkirakan anak-anak autisme mencapai 2 – 13 setiap 10000 anak. Gangguan autisme lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, perbandingan hingga 3 kali lebih sering
Patofisiologi / Etiologi
Penyebab pasti dari autisme belum diketahui. Yang pasti diketahui adalah bahwa penyebab dari autisme bukanlah salah asuh dari orang tua,  beberapa penelitian membuktikan bahwa beberapa penyebab autisme adalah ketidakseimbangan biokimia, faktor genetic dan gangguan imunitas tubuh. Beberapa kasus yang tidak biasa disebabkan oleh infeksi virus (TORCH), penyakit- penyakit lainnya seperti fenilketonuria (penyakit kekurangan enzim), dan sindrom X (kelainan kromosom).
Menurut Lumbantobing (2000), penyebab autisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
  1. Faktor keluarga dan psikologi
Respon anak-anak terhadap stressor dari keluarga dan lingkungan.
  1. Kelainan organ-organ biologi dan neurologi (saraf)
Berhubungan dengan kerusakan organ dan saraf yang menyebabkan gangguan fungsi-fungsinya, sehingga menimbulkan keadaan autisme pada penderita
  1. Faktor genetik
Pada hasil penelitian ditemukan bahwa 2 -  4% dari saudara kandung juga menderita penyakit yang sama.
  1. Faktor kekebalan tubuh
Berhubungan pada masa kehamilan, faktor kekebalan tubuh ibu yang tidak dapat mencegah infeksi sehingga terjadi kerusakan jaringan saraf bayi .
  1. Faktor pada kehamilan dan kelahiran
  2. Faktor biokimia
Gejala
Gejala pada anak autismee sudah tampak sebelum anak berusia 3 tahun, yaitu antara lain dengan tidak adanya kontak mata, dan tidak menunjukkan respon terhadap lingkungan. Jika kemudian tidak diadakan upaya terapi, maka setelah usia 3 tahun perkembangan anak terhenti atau mundur, seperti tidak mengenal suara orang tuanya dan tidak mengenali namanya.
Sedang menurut beberapa pakar tertentu , penderita autismee klasik memiliki 3 gejala yaitu :
-  Gangguan interaksi sosial
-  Hambatan dalam komunikasi ucapan  dan bukan ucapan (bahasa tubuh dan isyarat)
-  Kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.
Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autismee adalah
  1. Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
  2. Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
  3. Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
  4. Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
  5. Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan
  6. Tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka
  7. Jarang memainkan permainan khayalan
  8. Memutar benda, terpaku pada benda tertentu
  9. Sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik, secara fisik terlalu
aktif atau sama sekali kurang aktif
  1. Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal,
  2. Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima atau mengalami perubahan
  3. Tidak takut akan bahaya
  4. Terpaku pada permainan yang ganjil
  5. Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
  6. Tidak mau dipeluk
  7. Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
  8. Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih
  9. senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
  10. Jengkel atau kesal membabi buta
  11. Melakukan gerakan atau ritual tertentu secara berulang-ulang
Anak autis mengalami keterlambatan bicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya)
Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri
Kemampuan motorik (gerakan) kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok). 

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat, selain itu perilaku autismee biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.
Untuk mendiagnosis autisme tidak memiliki tes medis, tetapi suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan pengamatan yang menyeluruh terhadap kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak. Informasi yang didapat dari orang tua dari saat kehamilan hingga pertumbuhan anak sekarang dapat menunjang diagnosis yan tepat.

Tatalaksana
Tatalaksana autis dibagi menjadi 2 bagian
  1. Edukasi kepada keluarga
Keluarga memerankan peran yang penting dalam membantu perkembangan anak, karena orang tua adalah orang terdekat mereka yang dapat membantu untuk belajar berkomunikasi, berperilaku terhadap lingkungan dan orang sekitar, intinya keluarga adalah jendela bagi penderita untuk masuk ke dunia luar, walaupun diakui hal ini bukanlah hal yang mudah.
  1. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan pada penderita autisme harus dibawah pengawasan dokter. Penggunaan obat-obatan ini diberikan jika dicurigai terdapat kerusakan di otak yang mengganggu pusat emosi dari penderita, yang seringkali menimbulkan gangguan emosi mendadak, agresifitas, hiperaktif dan stereotipik. Beberapa obat yang diberikan adalah Haloperidol (antipsikotik), fenfluramin, naltrexone (antiopiat), clompramin (mengurangi kejang dan perilaku agresif)
           
Dari beberapa penelitian terakhir, tatalaksana gangguan autisme yang berkembang aadalah terapi perilaku, terapi ini dipercaya terapi paling penting. Dasarnya adalah perilaku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan bisa dikontrol atau dibentuk dengan system reward dan punishment. Pemberian hadiah akan meningkatkan munculnya perilaku yang diinginkan, sedangakan hukuman akan menurunkan perilaku yang tidak diinginkan.

Mioma Uteri



Definisi
Mioma uteri atau juga dikenal dengan leiomioma uteri atau fibroid adalah tumor jinak rahim yang paling sering didapatkan pada wanita. Leiomioma berasal dari sel otot polos rahim dan pada beberapa kasus berasal dari otot polos pembuluh darah rahim.
Mioma tersebut muncul pada 20% wanita usia reproduksi (usia subur) dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaaan rutin.  Leiomioma yang tidak bergejala  terjadi sebanyak 40-50% pada wanita usia > 35 tahun. Pada umumnya unilateral (satu) atau kadang-kadang multipel (> 1).  Mioma bervariasi di dalam ukuran dan jumlah. Mioma sendiri juga dikatakan sebagai penyebab infertilitas (gangguan kesuburan) sebesar 27% pada wanita. Keguguran atau komplikasi dapat terjadi pada wanita dengan mioma dan salah satu penyebab histerektomi (operasi pengambilan rahim) terbesar. Leiomioma uteri dapat berlokasi di dinding rahim, menonjol melalui rongga endometrium atau permukaan rahim, dan dikenal sebagai subserosa, intramukosa, dan submukosa.
Penyebab
Penyebab dari mioma pada rahim masih belum diketahui. Beberapa penelitian mengatakan bahwa masing-masing mioma muncul dari 1 sel neoplasma soliter (satu sel ganas)  yang berada diantara otot polos miometrium (otot polos di dalam rahim). Selain itu didapatkan juga adanya faktor keturunan sebagai penyebab mioma uteri. Pertumbuhan dari leiomioma berkaitan dengan adanya hormon estrogen. Tumor ini menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, ketika pengeluaran estrogen maksimal. Mioma uteri memiliki kecenderungan untuk membesar ketika hamil dan mengecil ketika menopause berkaitan dengan produksi dari hormon estrogen. Apabila pertumbuhan mioma semakin membesar setelah menopause maka pertumbuhan mioma ke arah keganasan harus dipikirkan. Pertumbuhan mioma tidak membesar dengan pemakaian pil kontrasepsi kombinasi karena preparat progestin pada pil kombinasi memiliki efek antiestrogen pada pertumbuhannya. Perubahan yang harus diawasi pada leiomioma adalah perubahan ke arah keganasan yang berkisar sebesar 0,04%.
Tanda dan gejala
Pada umumnya wanita dengan leiomioma tidak mengalamai gejala. Gejala yang terjadi berdasarkan ukuran dan lokasi dari leiomioma yaitu :
  1. Menoragia (menstruasi dalam jumlah banyak)
  2. Perut terasa penuh dan membesar
  3. Nyeri panggul kronik (berkepanjangan)
Nyeri bisa terjadi saat menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau ketika terjadi penekanan pada panggul. Nyeri terjadi karena terpuntirnya mioma yang bertangkai, pelebaran leher rahim akibat desakan mioma atau degenerasi (kematian sel) dari mioma
  1. Gejala gangguan berkemih akibat mioma yang besar dan menekan saluran kemih menyebabkan gejala frekuensi (sering berkemih) dan hidronefrosis (pembesaran ginjal)
  2. Penekanan rektosigmoid (bagian terbawah usus besar) yang mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) atau sumbatan usus
  3. Prolaps atau keluarnya mioma melalui leher rahim dengan gejala nyeri hebat, luka, dan infeksi
  4. Bendungan pembuluh darah vena daerah tungkai serta kemungkinan tromboflebitis sekunder karena penekanan pelvis (rongga panggul)
  5. Poilisitemia (salah satu penyakit kelainan darah)
  6. Asites (penimbunan cairan di rongga perut)
Pemeriksaan penunjang
Dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui ukuran dan lokasi mioma uteri (rahim).
Terapi
Pilihan terapi untuk leiomioma adalah konservatif meliputi pemeriksaan berkala dengan menggunakan USG, terapi hormonal, operasi, dan intervensi radiologi.
  1. Pemeriksaan berkala
Tidak ada ukuran standar kapan mioma harus diterapi. Mioma besar tanpa gejala dan tidak mengarah ke keganasan tidak perlu diterapi. Pemeriksaan fisik dan USG harus diulangi setiap 6-8 minggu untuk mengawasi pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah. Apabila pertumbuhan stabil maka pasien diobservasi setiap 3-4 bulan
  1. Terapi hormonal
Dapat menggunakan preparat progestin atau Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH). Preparat tersebut memproduksi efek hipoestogen yang memiliki hasil memuaskan untuk terapi mioma
  1. Terapi operasi
  2. Miomektomi (operasi pengambilan mioma uteri)
Dipertimbangkan apabila seorang wanita masih berusia muda atau masih ingin memiliki anak lagi. Setelah miomektomi, pasien disarankan untuk menunda kehamilan selama 4-6 bulan karena rahim masih dalam keadaan rapuh setelah dioperasi. Komplikasi dari miomektomi berupa risiko perdarahan harus dipertimbangkan. Kemungkinan untuk pertumbuhan mioma lagi setelah miomektomi berkisar 20-25% pasien
  1. Histerektomi
Pengangkatan rahim keseluruhan yang dipertimbangkan pada wanita yang sudah tidak menginginkan anak lagi, pertumbuhan mioma yang berulang setelah miomektomi, dan nyeri hebat yang tidak sembuh dengan terapi konvensional
  1. Miolisis
Koagulasi laparaskopik mioma dilakukan menggunakan neodymium
  1. Embolisasi arteri uteri
Sumbatan pada pembuluh darah arteri di rahim untuk menangani komplikasi perdarahan pada operasi kebidanan dan kandungan