SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Rabu, 29 Juni 2011

Hubungan radiasi dan tumor otak..

Saat ini handphone merupakan alat komunikasi yang sangat penting dan penggunaannya terus bertambah luas. Diperkirakan terdapat 5 miliar pengguna handphone di dunia. Jumlah yang besar ini menimbulkan kekhawatiran mengenai efek radiasi handphone terhadap kesehatan, terutama tumor otak. Ada tidaknya keterkaitan ini menjadi perdebatan di dunia selama beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menjawab hal ini, namun hasil penelitian yang didapatkan pun beragam. Penelitian oleh Lahkola dan Klaeboe dkk pada tahun 2007 serta Takebayashi dan Lahkola pada tahun 2008 menujukkan bahwa penggunaan handphone tidak meningkatkan risiko tumor otak. Namun, penelitian oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan adanya keterkaitan. Hasil penelitian yang kontradiksi ini dapat dikarenakan berbedanya metode penelitian, waktu penelitian, standar yang berbeda, dan penggunaan variabel penelitian yang berbeda-beda. Efek radiasi handphone terhadap kesehatan otak tergantung pada banyak faktor. Sampai saat ini, terdapat 4 faktor yang paling mungkin berpengaruh terhadap risiko kesehatan otak.

Faktor pertama adalah jenis handphone. Jenis handphone yang lebih berisiko menyebabkan tumor otak adalah handphone dengan Spesific Absorption Rate (SAR) yang besar. SAR adalah besarnya energi radiasi yang diserap oleh jaringan otak. Semakin besar nilai SAR, maka energi radiasi yang diserap otak lebih banyak. Nilai SAR ini bervariasi antar model dan produsen handphone. Nilai SAR yang aman adalah < 1,6 watt/kg.

Faktor kedua adalah tipe antena. Tipe antena yang lebih berisiko adalah tipe antena yang tertanam di dalam handphone, karena memancarkan lebih banyak energi.

Faktor ketiga adalah jarak antara telepon seluler dengan menara pemancar terdekat. Semakin lemah sinyal yang dihasilkan menara pemancar terdekat, maka semakin tinggi energi yang dikeluarkan oleh handphone untuk menjaga kontak dengan jaringan.

Faktor keempat adalah dan sisi kepala dominan yang digunakan saat menelepon. Sisi kepala dominan menyerap 97-99% energi radiasi yang dipancarkan saat menelepon sehingga meningkatkan risiko tumor otak pada sisi kepala dominan tersebut.

Keempat faktor tersebut diketahui berpengaruh terhadap kejadian tumor otak. Namun, masih terdapat banyak faktor lain yang perlu dicari dan diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian selanjutnya, masih diperlukan standarisasi yang lebih baik dan waktu penelitian yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang bermakna dan konklusif.

Karena sampai saat ini belum ada kesepakatan yang disetujui secara luas mengenai hubungan antara radiasi handphone terhadap risiko terjadinya tumor otak, maka yang dapat kita lakukan adalah mengurangi paparan radiasi, yaitu dengan cara:

1.    Berbincang menggunakan dengan telepon selular seperlunya.

2.    Gunakan mode "speakerphone" (jika memungkinkan) untuk memperjauh jarak antara telepon selular dengan tubuh pengguna selama percakapan.

3.    Gunakan telepon seluler yang memiliki antena eksternal (jenis antena dimana antena dapat ditarik memanjang). Antena sebagai tempat menerima dan mengirim sinyal. Telepon seluler yang menggunakan anterna internal menandakan semakin dekatnya antena dengan tubuh pengguna.

4.    Melakukan panggilan keluar/menerima panggilan dengan keadaan sinyal yang kuat. Jika aktivitas panggilan dilakukan saat sinyal dalam keadaan lemah, telepon seluler akan mengeluarkan daya yang lebih besar untuk mempertahankan panggilan meskipun sinyal yang tersedia lemah sehingga pengguna akan terpapar radiasi yang lebih besar.

5.    Simpan telepon seluler di tempat yang tidak berdekatan dengan tubuh manusia Contohnya dengan menyimpan telepon selular di dalam tas, bukan di kantong celana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatiannya...