SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Rabu, 20 Oktober 2010

Si imun

Sistem kekebalan spesifik adalah kemampuan tubuh untuk membentuk kekebalan spesifik yang kuat dan sempurna guna melawan semua faktor penyerang tubuh sekaligus. la juga disebut sistem kekebalan diperoleh (acquiredimmunity). la merupakan sistem kekebalan yang diperoleh tubuh dari hasil interaksi sistem kekebalan tersebut dengan faktor eksternal yang menembus lapisan pertahanan tubuh dan menguasai jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh, yang kadang-kadang menyebabkan timbulnya penyakit nyata, seperti: mikroba-mikroba jahat, virus-virus, racun-racun, dan jaringan-jaringan asing yang berasal dari hewan-hewan lain. Sistem kekebalan ini terdiri dari sistem limfatik, sel-sel limfatik yang memproduksi antibodi, dan sel-sel limfatik spesifik yang membunuh setiap mikroba yang menyerang tubuh berdasarkan struktur dan keadaannya.

Limfosit (Sel-sel Limfatik) adalah Senjata Spesifik

Limfosit merupakan senjata paling spesifik yang disiapkan untuk menghadapi setiap jenis unsurpenyerang dengan karakteristikyang spesifik maupun racun-racunnya yang destruktif. la bisa disebut se-bagai senjata pertahanan pamungkas dalam medan pertempuran. Mari kita mencoba mengenali sel-sel ini dan melihat bagaimana ia bekerja dengan cara yang spesifik untuk menghadapi setiap organisme asing yang terdapat di dalam tubuh.

Ada dua jenis limfosit, yaitu sel-sel B dan sel-sel T.

1. Sel-sel B (limfosit B)

Sel-sel B terbentuk dan berdiam di dalam sumsum tulang hingga sempurna pembentukan dan perkembangannya, sehingga menjadi sel-sel yang aktif. Kemudian ia menyebar ke seluruh penjuru tubuh dan berkonsentrasi di darah, limpa, tonsil, dan nodus-nodus limfatik agar berpartisipasi dalam menyerang partikel asing melalui produksi antibodi atau yangdikenal dengan sebutan badan kekebalan

2. Sel-sel T (limfosit T)

Sel-sel T terbentuk dalam sumsum tulang, kemudian meninggalkannya menuju kelenjar timus sebelum sempurna pembentukan dan perkembangannya —melalui zat-zat penarik tertentu yang dikeluarkan oleh kelenjar timus—, kemudian berdiam di dalamnya untuk men-jalani proses klasifikasi dan penyempurnaan perkembangan. Lalu, ia meninggalkan kelenjar timus dan menyebar ke seluruh bagian tubuh untuk berpartisipasi dalam proses sistem kekebalan. Sel-sel T yang sudah matang dibagi menjadi tiga klasifikasi utama, yang masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri, yaitu:

a. Sel-sel T pembantu (the helper T cell)

Sel-sel ini melaksanakan sejumlah tugas dan membantu tugas-tugas sistem kekebalan melalui beberapa cara, yangterpenting adalah: meningkatkan aktivitas sel-sel T pembunuh, sel-sel T penekan, dan sel-sel B. la juga merangsang aktivitas sel-sel pe-makan untuk memakan organisme asing dengan cara mensekresikan beberapa jeniszat protein yang dikenal sebagai perangsang sel, seperti: interleukin dan interferon yang membantu pembelahan, pertumbuhan, pembiakan, dan pengaktifan berbagai macam sel sistem kekebalan sehingga sampai pada kondisi siap siaga untuk berpartisipasi dalam proses pertahanan diri.

Sel-sel ini membawa sensor-sensor di permukaan yang berupa kumpulan glukoprotein-glukoprotein yang melekat pada membran luar sel, dirumuskan dengan berbagai angka yang berbeda-beda untuk membedakan antara jenis-jenis sel T yang satu dari jenis-jenis sel T yang lain.

b. Sel-sel T Pembunuh atau Sel-sel T Perusak

Sel-sel ini membantu sistem kekebalan dalam menghadapi serta menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel kanker

Sel-sel T pembunuh memiliki keistimewaan mudah dirangsang oleh zat-zat yang disekresikan oleh sel-sel T pembantu yang mengubahnya menjadi sel pembunuh yang aktif. Pada dinding sel-sel T pembunuh dan sel-sel T perusak terdapat bagian-bagian independen dengan bentukyang bermacam-macam —seperti antibodi—,yang jumlahnya mencapai ratusan ribu reseptor yang berada di atas dinding setiap sel, yang akan melekat kuat pada bagian-bagian organisme penyerang dan tidak akan pernah melepaskan dirinya hingga organisme penyerang tersebut berhasil dibersihkan.

Sel-sel pembunuh ini akan langsung menyerang sel-sel asing dan memiliki kemampuan untuk membunuh mikroorganisme melalui pengeluaran unsur-unsur alkali beracun yang dibuat di dalam sel itu sendiri —langsung berhadapan dengan sel-sel penyerang—.

Setiap sel-sel T pembunuh bisa menyerang berbagai macam mikroorganisme satu per satu. Selain itu, sel-sel ini memiliki peranan pentingdalam menghancurkan sel-sel kankeratau sel-sel apa saja yang asing bag! tubuh. Sel-sel T pembunuh akan membiarkan sel-sel penyerangterinfeksi —sebelum benar-benar dibunuh— untuk mati dengan sendirinya, lalu mencari sel-sel lain yang terinfeksi lantas menempel kuat padanya dan membunuhnya. Demikianlah proses yang terjadi sampai tubuh berhasil dibersihkan dari unsur-unsur penyerang dan organisme asing.

c.Sel-sel T penekan (cell Ts suppressor)

Sel-sel ini menekan aktivitas sel-sel T pembunuh dan sel-sel T pembantu, setelah selesainya pertempuran dengan unsur penyerang. Caranya dengan mengeluarkan beberapa zat penghalang yang akan mempengaruhi kinerja sel-sel pembunuh dan pembantu, serta mengubahnya dari kondisi aktif kepada kondisi normal dan nonaktif. Hal itu terjadi pada akhir masa infeksi. Selanjutnya keadaan pulih seperti semula, sehingga tidak terkendalinya aktivitas sistem kekebalan yang bisa merusak kondisi tubuh tidak berlanjut. Sebelum menjelaskan mekanisme kerja sel-sel kekebalan spesifik, kita musti terlebih dulu mengenal istilah-istilah berikut:

Antigen

Antigen adalah bagian-bagian dari mikroba penyerang atau unsur asing, yang terdapat di dinding-dinding sel (untuk bakteri) atau di membran luar (untuk virus). Keberadaan antigen ini akan merangsang sistem kekebalan untuk memproduksi antibodi yang diperlukan guna menghancurkan mikroba dan unsur asing.

Antibodi

Antibodi adalah globulin-globulin kekebalan (imuno-globulin) yang berinteraksi dengan antigen, selama fase-fase terjadinya proses penghancuran unsur asing yang menyerang tubuh manusia atau hewan. Setiap antibodi akan terikat kuat dengan antigen yang benar-benar bersesuaian dengannya dan yang menyebabkan pembentukannya. Semakin tepat kesesuaian antara keduanya, makasemakin kuatlah keterikatannya.

Bentuk paling sederhana antibodi adalah struktur protein yang terdiri dari empat unit atau empat rangkaian peptida ringan dan berat, dimana panjang satu rantai peptida bisa mencapai sekitar seratus asam nukleat dan tersusun menyerupai huruf Y. Setiap antibodi memiliki kecocokan dengan satu antigen spesifik yang terikat dengannya sesuai dengan kode spesifik, tidak bisa dengan kode yang lain, mirip kecocokan antara gembok dengan anak kunci.

Karena banyaknya jenis struktur kimiawi dan atom dari rangkaian peptida berat maupun ringan tadi, maka antibodi memiliki bentuk berbeda-bedayangjumlahnyabisa mencapai lebih dari satu juta antibodi. Ada lima jenis antibodi berdasarkan jenis rangkaian berat, ukuran, dan struktur asam aminonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatiannya...