SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Rabu, 20 Oktober 2010

imun 3

Ini yang disebut sebagai "infeksi berulang" atau reinfection. Ini bukan kerjaannya si innate, tapi kerjaannya si memory (immunological memory). Memori ini dihasilkan oleh sistem imun adaptif, yaitu sel B. Presentasi antigen oleh APC terhadap Th memicu diferensiasi sel B, sebagian subset menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi, subset yang lain menjadi sel memori. Reinfeksi di kemudian hari akan "membangunkan" sel memori ini sehingga responnya cepat/segera/akut, seperti respon imun nonspesifik meskipun sebenarnya yang memulai adalah sel B.

Pengenalan antigen oleh innate immunity berdasarkan sama tidaknya pola molekul permukaan sel, atau dikenal dengan (pattern recognition). Apabila polanya sama dengan pola sel-sel tubuh (self), maka akan dibiarkan saja. Akan tetapi apabila polanya berbeda, maka akan dikenali sebagai benda asing atau nonself, hal inilah yang memicu munculnya respon imun.

Ts =  T supresor. Fungsi supresor untuk mengatur aktivitas Th dan Tc. Sel Th dan Th bersama-sama disebut sel T regulator. Sel T supresor berperan penting dalam membatasi kemampuan sistem imun untuk menyerang jaringan tubuh sendiri (toleransi imun).
O iya. Trims. Sudah lama sekali saya nggak mendengar istilah T-suppressor dan T-regulatory  ;) Sel ini pernah sangat ngetop sekitar tahun 70-80an bahkan sempat menimbulkan kontroversi. Para ilmuwan kemudian menghentikan perdebatan mengenai eksistensi sel ini sampai akhirnya belakangan muncul kembali dengan nama baru T-regulatory alias "Treg".
Ceritanya kan kira-kira begini : misalnya ada antigen yang spesifik, limfosit T bakal berproliferasi dan melepas banyak sel T teraktivasi, ini bersama-sama dengan pelepasan antibodi oleh sel B teraktivasi. Bedanya, bukan antibodi yang dilepaskan tetapi seluruh sel T teraktivasi yang dibentuk dan dilepaskan ke dalam cairan limfe. Dari situ, sel T disebarkan ke dalam sirkulasi utk kemudian disebarkan ke seluruh tubuh, lewat dinding kapiler ke dalam jaringan, masuk lagi ke cairan limfe dan darah, begitu seterusnya.

Nah, sel memori limfosit-T dibentuk dgn cara yang sama seperti sel memori B (dalam sistem antibodi). Bila suatu klon limfosit T diaktivasi oleh suatu antigen, maka akan banyak limfosit baru yang terbentuk dan ditambahkan ke dalam jaringan limfoid sebagai tambahan limfosit T terhadap klon yang spesifik. Nah sel-sel memori ini bakal menyebar ke seluruh jaringan limfoid tubuh, itu sebabnya kalo terpapar antigen yang sama lagi, pelepasan sel-sel T teraktivasi lebih cepat dan lebih kuat dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatiannya...