SELAMAT DATANG

Hidup tanpa sehat takkan bahagia

Rabu, 08 Februari 2012

ANTIBIOTIKA



Antibiotik merupakan substansi kimia yang diproduksi oleh berbagai spesies mikroorganisme (bakteri, fungi, aktinomisetes), mampu menekan pertumbuhan mikroba lain dan mungkin membinasakan. Ada berpuluh-puluh antibiotik yang berharga untuk terapi penyakit infeksi. Mereka berbeda satu sama laindalam beberapa hal seperti sifat fisika, kimia, farmakologis, spektrum ntibakteri atau mekanisme kegiatannya. Berdasarkan toksisitasnya, antibiotik dibagi dalam 2 kelompok, yaitu antibiotik dengan aktivitas bakteriostatik bersifat menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas bakterisid bersifat membinasakan mikroba lain. Antibiotik tertentu aktivitasnyadapat ditingkatkan daribakteriostatik menjadi bakterisid bila konsentrasinya ditingkatkan.
Antibiotik yang baik idealnya mempunyai aktivitas antimikroba yang efektip dan selektip serta mempunyai aktivitas bakterisid. Antibiotik yang sesuai untuk terapi penyakit infeksi pada manusia harus mempunyai sifat toksisitas selektip yaitu aktivitas gangguan pada mikroba penginfeksi lebih besar dari pada gangguan pada sel hospes. Derajat toksisitas selektip ter-gantung pada struktur yang dimiliki sel bakteri dan manusia. Misalnya dinding sel bakteri yang tidak dimiliki oleh sel manusia, sehinggaantibiotikdengan mekanisme kegiatan pada dinding sel bakteri mempunyai toksisitas selektip relatip tinggi. Toksisitas selektip rendah kurang dapat diterima, karena dapat mengganggu proses esensiil sel hospes. Banyak proses esensiil pada bakteri yang dipengaruhi antibiotik mempunyai kemiripan dengan proses esensiil pada sel manusia, seperti sintesis protein, sehingga antibiotik tersebut juga akan dapat mengganggu proses pada sel manusia.
mekanisme kerja antibiotik pada sel mikroba. Berdasarkan
pengamatan mereka cara antibiotik menghambat mikroba me-
lalui mekanisme yang berbeda.
1.         Antibiotik menghambat sintesis dinding sel mikroba.
2.         Antibiotik mengganggu membran sel mikroba.
3.         Antibiotik menghambat sintesis protein dan asam nukleat
mikroba.
4.         Antibiotik mengganggu metabolisme sel mikroba.



1. Golongan penisilin.
Golongan penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan mengganggu sintesis dinding sel. Antibiotika pinisilin mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya nukleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari cincin tiazolidin dan cincin betalaktam. Spektrum kuman terutama untuk kuman koki Gram positif.
Beberapa golongan penisilin ini juga aktif terhadap kuman Gram negatif. Golongan penisilin masih dapat terbagi menjadi beberapakelompok, yakni:
1.      Penisilin yang rusak oleh enzim penisilinase, tetapi spektrum anti kuman terhadap Gram positif paling kuat. Termasuk di sini adalah Penisilin G (benzil penisilin) dan derivatnya yakni penisilin prokain dan penisilin benzatin, dan penisilin V (fenoksimetil penisilin). Penisilin G dan penisilin prokain rusak oleh asam lambung sehingga tidak bisa diberikan secara oral, sedangkan penisilin V dapat diberikan secara oral.Spektrum antimikroba di mana penisilin golongan ini masih merupakan pilihan utama meliputi infeksi-infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A, pneumokokus, meningokokus, gonokokus, Streptococcus viridans, Staphyloccocus, pyoneges (yang tidak memproduksi penisilinase), Bacillus anthracis, Clostridia, Corynebacterium diphteriae, Treponema pallidum, Leptospirae dan Actinomycetes sp.
2.      Penisilin yang tidak rusak oleh enzime penisilinase, termasuk di sini adalah kloksasilin, flukloksasilin, dikloksasilin, oksasilin, nafsilin dan metisilin, sehingga hanya digunakan untuk kuman-kuman yang memproduksi enzim penisilinase.
3.      Penisilin dengan spektrum luas terhadap kuman Gram positif dan Gram negatif, tetapi rusak oleh enzim penisilinase. Termasuk di sini adalah ampisilin dan amoksisilin. Kombinasi obat ini dengan bahan-bahan penghambat enzim penisiline, seperti asam klavulanat atau sulbaktam, dapat memperluas spektrum terhadap kuman-kuman penghasil enzim penisilinase.
4.      Penisilin antipseudomonas (antipseudomonal penisilin). Penisilin ini termasuk karbenisilin, tikarsilin, meklosilin dan piperasilin diindikasikan khusus untuk kuman-kuman Pseudomonas aeruginosa.



Resistensi sel mikroba ialah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh antibiotika. Sifat ini bisa merupakan suatu mekanisme alamiah untuk tetap bertahan hidup. Timbulnya resistensi pada suatu strain mikroba terhadap suatu antibiotika terjadi berdasarkan salah satu atau lebih dari mekanisme berikut : 5

1. Mikroba mensintesis suatu emzim inaktivator atau penghancur antibiotika
2. Mikroba mensintesis enzim baru untuk menggantikan enzim inaktivator/penghancur antibiotika yang dihambat kerjanya
3. Mikroba meningkatkan sintesis metabolit yang bersifat antagonis-kompetitif terhadap antibiotika
4.   Mikroba membentuk jalan metabolisme baru
5.   Permeabilitas dinding atau membran sel mikroba menurun untuk antibiotika
6.   Perubahan struktur atau komposisi ribosom sel mikroba

METISILIN
      Derivat penisilin sintetik yang tahan terhadap Enzim betalaktamase atau Penilisinase namun akan rusak dalam suasana asam.
      Spektrum lebih sempit daripada Penisilin G
tidak efektif untuk infeksi gram negatif.
1. Pemeberian dengan cara IM dan IV
2. Absorpsi buruk dan mudah dirusak oleh asam lambung, adanya makanan akan memperburuk absorpsi.
3. Distribusi luas dalam tubuh, mencapai kadar memadai dalam hati,empedu, ginjal, usus, limfe.
4. Biotransformasi oleh Hospes tidak bermakna Penisilin umumnya di ekskresi melalui ginjal Masa paruh eliminasi penisilin dapat diperpanjang oleh penggunaan obat prebenesid.

5. Efek samping:
        Reaksi Alergi (syok anafilaksis)
        Nefropati interstitium(metisilin paling sering)
        Anemia hemolitik
        Gangguan fungsi hati
        NeuroToksik
OKSASILIN:
      Derivat penisilin sintetik yang tahan terhadap enzim betalaktamase dan juga tahan terhadap suasana Asam.
      Spektrum lebih sempit daripada Penisilin G
            tidak efektif untuk infeksi gram negatif.
1. Cara Pemberian dengan IV  atau Oral
2. Absorpsi Jauh lebih baik dari pada Metisilin dan tahan terhadap Asam dalam lambung.
3. Distribusi luas dalam tubuh, mencapai kadar memadai dalam hati,empedu, ginjal, usus, limfe. Penisilin Isoksazolil memliki angka ikatan protein tertinggi walaupun dengan dosis yang sama, karena absorbsinya jauh lebih baik dari pada metisilin.
4. Biotransformasi oleh Hospes tidak bermakna Penisilin umumnya di ekskresi melalui ginjal Masa paruh eliminasi penisilin dapat diperpanjang oleh penggunaan obat prebenesid.
5. Efek samping:
         Reaksi Alergi (syok anafilaksis)
        Nefropati interstitium(metisilin paling sering)
        Anemia hemolitik
        Gangguan fungsi hati
6. Sediaan dan dosis:
            Tersedia dlm bentuk
           1. tablet dan kapsul 125,250,500 mg
           2. suspensi 62,5 mg/5 ml dan 125 mg/5 ml
           3. bubuk kering 62,5 mg
           4. vial 250 mg, 500 mg dan 1 gram.
            Dosis:
           Dewasa 4-6 x 250-500 mg/kg BB sehari
           Anak 50/100 mg/kg BB/hari
           u/ infeksi Berat di berikan 8-12 g/hari dengan infus intermitten
           u/ penyakit endokarditis digunakan waktu terapi hingga 6 minggu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatiannya...